Apakah Pengadilan ICC Bisa Tangkap Netanyahu?
Israel meyakini Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) bakal menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam waktu dekat.
Perintah penangkapan itu menyusul dugaan kejahatan perang selama agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober lalu. Lima pejabat Israel dan asing mengatakan secara anonim kepada The New York Times bahwa Netanyahu masuk di antara daftar nama yang akan diburu oleh ICC.
Sejumlah pejabat Israel juga disebut bakal masuk dalam daftar tersebut. Mereka antara lain Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi.
Isu penangkapan ini disebut-sebut cukup membuat Netanyahu 'kebakaran janggut'. Ia sampai membuat unggahan di X pada Jumat (26/4) yang menegaskan Israel tak akan pernah menerima dan terpengaruh upaya apa pun yang dilakukan ICC untuk melemahkan "hak dasar Israel membela diri."
"Meskipun keputusan yang dibuat oleh pengadilan di Den Haag tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, namun hal tersebut akan menjadi preseden berbahaya yang mengancam tentara dan masyarakat kami," tulis Netanyahu.
Lantas apakah ICC bisa menangkap Netanyahu?
Dilansir dari The New York Times, ICC merupakan satu-satunya pengadilan internasional permanen di dunia yang memiliki kekuatan untuk mengadili individu yang dituduh melakukan kejahatan perang, genosida, dan kejahatan lain terhadap kemanusiaan.
Namun, ICC tidak memiliki pasukan keamanan sendiri. Mereka hanya mengandalkan 124 anggotanya, yang mencakup sebagian besar negara Eropa tapi bukan Israel atau Amerika Serikat, untuk menangkap individu yang disebutkan dalam surat perintah penangkapan.
Sebagai contoh, Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan salah satu individu yang diburu ICC karena dugaan deportasi ilegal terhadap anak-anak Ukraina. Ia tak bisa menginjakkan kaki ke negara-negara yang menjadi anggota ICC karena akan langsung ditangkap dan diserahkan ke badan pengadilan tersebut.
Saat Konferensi Tingkat Tinggi BRICS ke-15 digelar di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus, Putin tak bisa datang ke sana. Sebab, Afrika Selatan merupakan anggota Pengadilan Kriminal Internasional.
ICC juga tak bisa mengadili terdakwa secara in absentia. Itu sebabnya Putin hingga kini tak kunjung diadili atas tuduhan terhadapnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
ICC Hanya Teguran?
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
-
Alasan 25 DPD Minta Ketua DPW PSI Jateng Dipecat
-
Bandung Diguncang Gempa M 4,2 Rabu Pagi, Dipicu Sesar Garut
-
Massa Buruh Peringati May Day Mulai Padati Kawasan Patung Kuda
-
Polisi Korsel Selidiki Kasus Sesama WNI Tawuran hingga Satu Tewas
-
FOTO: Polisi Tangkap Puluhan Mahasiswa Universitas Columbia Lagi
-
VIDEO: Ribuan Orang Gelar Aksi Damai pada Malam Hari Buruh di Berlin
-
Pendiri Binance Dipenjara 4 Bulan atas Tuduhan Pencucian Uang
-
Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina, Shell dan BP per 1 Mei 2024
-
YLKI Harap Pencabutan 17 Bandara Internasional Tekan Tiket Pesawat
-
Menpora Jumpa Bos Al Nassr, Bahas Peluang Ronaldo ke Indonesia
-
Gregoria Ungkap Rahasia Bikin Akane Pontang-panting di Uber Cup 2024
-
Hasil Uber Cup 2024: Lanny/Fadia Kalah, Indonesia dan Jepang Imbang
-
BSSN Ungkap Modus Bobol Rekening Lewat WhatsApp, Cek Cara Cegahnya
-
Daftar Negara yang Lebih Dulu 'Dijajah' Starlink Sebelum Indonesia
-
Daftar Fenomena Langit Mei 2024, Hujan Meteor Hingga 'Flower Moon'
-
Neta Buka Pesanan Mobil Listrik Baru V-II Rp200 Jutaan
-
FOTO: Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024
-
Omoda E5 Turun Harga
-
Sinopsis The Architecture of Love, Asmara Penulis Bersemi di New York
-
William Ungkap Kondisi Kesehatan Terbaru Kate Middleton
-
Profil Ryohei Suzuki, Aktor Populer Jepang Pemeran Utama City Hunter
-
Manjakan Army, BTS Pop-Up Store Segera Hadir di Metro Gandaria City
-
Suka Panik dan Cemas Saat Pesawat Turbulensi? Ini Cara Mengatasinya
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso