7 Hal yang Perlu Diketahui Orang Tua soal Hepatitis Akut pada Anak - Halaman 2
![Hal yang Perlu Diketahui Orang Tua soal Hepatitis Akut Misterius Munculnya kasus hepatitis akut misterius di Indonesia menimbulkan kekhawatiran. Agar tidak panik dan tetap waspada, orang tua perlu tahu beberapa hal berikut.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/05/09/ilustrasi-hepatitis-2_169.jpeg?w=650&q=90)
5. Apa saja gejala yang perlu diwaspadai?
Orang tua disarankan untuk tidak panik. Alih-alih panik, lengkapi diri tentang pengetahuan soal hepatitis akut misterius.
Gejala awal hepatitis akut tidak begitu spesifik. Sebagian besar pasien mengalami mual, muntah, sakit perut, diare, dan demam ringan. Beberapa juga mengalami penurunan nafsu makan dan nyeri sendi.
Orang tua juga perlu mewaspadai gejala yang cukup berat seperti air urine yang berwarna gelap atau kuning pekat hingga tinja yang berwarna terang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, perhatikan juga jika gejala-gejala penyakit kuning mulai muncul. Misalnya saja kulit atau bagian putih mata yang menguning.
6. Bagaimana penolongan pertamanya dan kapan harus dibawa ke RS?
IDAI telah memberikan langkah-langkah penolongan pertama jika Anda menemukan gejala hepatitis akut misterius pada anak.
ADVERTISEMENT
Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI, Muzal Kadim mengatakan, orang tua bisa memberikan obat penurun demam terlebih dahulu jika suhu tubuh anak terpantau tinggi. Anak juga bisa diberikan obat pereda mual dan muntah.
![]() |
Muzal juga menekankan pentingnya pemberian asupan cairan. Pasalnya, gejala muntah dan diare bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan.
"Jika demam, muntah, dan diare mereda dan hilang dalam beberapa saat, maka tidak perlu melakukan pemeriksaan lanjutan. Namun, bila gejala masih ada sampai beberapa hari, maka sebaiknya bawa ke rumah sakit," ujar Muzal.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit mengimbau orang tua untuk melakukan pemeriksaan SGPT dan SGOT pada anak. SGPT dan SGOT merupakan dua jenis enzim yang berhubungan dengan kerusakan sel hati.
"Kalau [angkanya] sudah di atas 100, lebih baik dibawa ke fasilitas kesehatan. Karena SGPT dan SGOT normalnya itu di level 30-an. Kalau sudah naik agak tinggi, sebaiknya diarahkan ke fasilitas kesehatan," ujar Budi, Senin (9/5).
7. Bagaimana cara mencegahnya?
Para ahli menduga, penyakit hepatitis akut misterius menular melalui saluran pencernaan dan pernapasan. Utamanya, penyakit ini menular melalui asupan makanan yang masuk melalui mulut.
"Virus [penyebab hepatitis akut misterius] ini menular lewat asupan makanan, lewat mulut," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (9/5).
Dengan demikian, orang tua bisa melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah memegang barang tertentu, serta setelah menggunakan fasilitas kamar mandi.
Orang tua juga perlu memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi matang penuh dan aman. Patogen akan berkembang dengan baik dalam kondisi makanan mentah.
Selain itu, orang tua juga bisa tetap menerapkan protokol kesehatan ala Covid-19 pada anak. Menggunakan masker, jauhkan anak dari kontak dengan orang yang sakit, hingga hindari kerumunan. Hal ini disarankan karena ada kemungkinan virus juga menular melalui pernapasan.
(tim/asr)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
5. Apa saja gejala yang perlu diwaspadai?
6. Bagaimana penolongan pertamanya dan kapan harus dibawa ke RS?
7. Bagaimana cara mencegahnya?
Anak Bergejala, Kapan Sebaiknya Tes Hepatitis Akut?
4 Mitos Seputar Tidur yang Salah Kaprah
IDAI Pastikan Hepatitis Akut Tidak Berhubungan Dengan Vaksin Covid-19
Jangan Abaikan Deteksi Dini untuk Hadapi Thalasemia
Menkes Ungkap Masalah Kesehatan RI: Kurang Nakes dan Alkes
Mayapada Hospital Resmi Kawal Kesehatan Peserta Pocari Sweat Run 2024
BPJS Apresiasi Komitmen Pemkab Ngawi Perluas Akses Layanan Kesehatan
Mayapada Manfaatkan Fasilitas KB Bank untuk Perkuat Layanan Kesehatan