Sri Mulyani Beber Mata Uang yang Anjlok Lebih Dalam dari Rupiah
![Sri Mulyani Beber Mata Uang yang Anjlok Lebih Dalam dari Rupiah Menkeu Sri Mulyani menegaskan ada mata uang negara lain yang depresiasinya jauh lebih dalam terhadap dolar AS, dibandingkan rupiah yang kian dekati Rp17 ribu.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/05/05/menteri-keuangan-sri-mulyani_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan ada mata uang negara lain yang depresiasinya jauh lebih dalam terhadap dolar AS, ketimbang rupiah yang sudah mendekati Rp17 ribu.
Wanita yang akrab disapa Ani itu mencatat pelemahan rupiah pada Mei 2024 mencapai Rp16.431 per dolar AS. Akan tetapi, angka tersebut diklaim masih sebanding dengan apa yang menimpa negara berkembang lain.
"Rupiah mengalami depresiasi 6,58 persen, comparable dengan beberapa negara emerging yang lain. Namun, juga kita lihat, seperti Brasil depresiasinya jauh lebih dalam (12,34 persen)," kata Ani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atau kalau Anda baru mengikuti, Jepang mengalami depresiasi yang sangat dalam, bahkan pada levelnya sudah comparable dengan 1986. Ini tentu menimbulkan juga dinamika dari negara-negara partner dagang kita," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sang Bendahara Negara mengatakan penyebab melemahnya mata uang Garuda muncul dari sederet titik. Ada dari sisi internal atau dalam negeri, serta tak sedikit imbas dari kondisi global.
Ia mencontohkan bagaimana volatilitas geopolitik yang sangat berpengaruh terhadap kondisi pasar keuangan di tanah air. Misalnya, prediksi pasar terhadap suku bunga acuan The Fed yang meleset.
Sri Mulyani mengatakan sulitnya suku bunga di AS turun sudah makin nyata. Padahal, market sebelumnya meyakini bakal ada setidaknya pemangkasan suku bunga 4 kali hingga 5 kali sepanjang tahun ini.
"Namun, ternyata Fed Fund Rate masih mengalami posisi yang stabil di 5,5 (persen) dan tidak terjadi tanda-tanda mereka segera menurunkan. Bahkan, mungkin yang paling optimis penurunannya hanya satu kali pada tahun ini," tuturnya.
"Ini yang menyebabkan ekspektasi market kecewa atau tidak tersampaikan, kemudian menimbulkan suatu reaksi, terutama terlihat pada sekitar April (2024) lalu hingga Mei," imbuh Ani.
Di lain sisi, Ani menyoroti imbal hasil US Treasury yang terus naik. Anggaran Pemerintah AS yang masih defisit tinggi di saat suku bunga tak kunjung turun, membuat Negeri Paman Sam harus mengeluarkan banyak sekali bond.
Imbasnya, sambung Ani, aliran modal di Indonesia terdampak. Ia mencatat masih ada capital outflow yang terjadi, baik dari sisi surat berharga negara (SBN) sampai ke pasar saham.
"Sehingga total outflow sampai dengan Juni mencapai Rp9,31 triliun. Ini yang mungkin untuk kita waspadai dalam artian respons dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), fiscal policy, adalah nanti kepada berbagai pos yang terpengaruh kepada nilai tukar," jelas Ani.
"Dan yang immediate tentu dari sisi pembiayaan, terutama dari sisi issuance," tutupnya.
Terkini Lainnya
-
Said Abdullah Soal Amandemen UUD 1945: Peran MPR Harus Diperkuat
-
KPK Lelang Ruko di Depok Hasil Rampasan Terpidana Eks Wakil Rektor UI
-
Cak Imin: PKB Belum Punya Niat Pasangkan Anies dengan Sohibul
-
Waspada Teroris, Pangkalan Militer AS di Eropa Siaga Penuh
-
Partai Sayap Kanan Prancis Menang Pemilu, Incar Kursi PM
-
Inggris Gelar Pemilu Kamis Pekan Ini, Siapa Saja Calon PM-nya?
-
Buka Juli, Harga Cabai, Telur Ayam Hingga Daging Kompak Turun
-
Pertamina Borong 96 Penghargaan ISRA 2024 Berkat TJSL Berkelanjutan
-
25,22 Juta Penduduk RI Miskin per Maret 2024
-
2 Atlet Renang Indonesia Lolos Olimpiade 2024
-
Prediksi Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar Euro 2024
-
Jadwal Siaran Langsung Portugal vs Slovenia di Babak 16 Besar Euro
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
FOTO: Kisah Sejoli Elang Harpy, Habis Luka Terbitlah Cinta
-
Deret Gadget Diduga Bakal Dirilis Samsung di Galaxy Unpacked 10 Juli
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Kris Dayanti soal Rencana Nikah Azriel dan Sarah: Satu Tahun Lagi
-
INFOGRAFIS: Jadwal Tayang 7 Rekomendasi Film Baru Juli 2024
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Perempuan Ini Setia Meski Suaminya Berubah Jadi Wanita
-
FOTO: Menengok Pembuatan Kain Tenun Aceh, Pusaka Tanah Rencong
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso