yoldash.net

BRI Ambil Tindakan Hukum Soal Hoaks Uang Nasabah Hilang Terkait Pemilu

BRI menyatakan dengan tegas bakal mengambil tindakan hukum terkait hoaks video viral uang nasabah hilang karena efek pemilu untuk serangan bansos.
Ilustrasi BRI. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma).

Jakarta, Indonesia --

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa video 'Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos' merupakan informasi tidak benar dan menyesatkan. BRI bahkan tidak segan mengambil langkah dan tindakan hukum terhadap penyebar informasi hoaks yang viral di media sosial tersebut.

Belum lama ini ramai di media sosial video yang menduga hilangnya uang nasabah BRI akibat dana pemilu untuk serangan bansos dan membantu pemerintah merusak demokrasi. Video viral ini beredar di akun media sosial akun Rama News @ramanews (Instagram, Tiktok, dan Facebook) ada 23 April 2024. Akun tersebut menunggah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik.

Video itu menarasikan kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang karena efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi. Pada video yang viral di sosial media dan beredar di whatsapp group tersebut, pengunggah juga mengajak masyarakat untuk menarik uangnya yang ada di BRI dan menyimpannya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat," ujar Hendy dalam keterangan tertulis.

REQ BNR 58/265BRI menyatakan dengan tegas bakal mengambil tindakan hukum terkait hoaks video viral uang nasabah hilang karena efek pemilu untuk serangan bansos. (Foto: Arsip BRI).

Hendy mengimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara bijak dan positif. Dia juga mengimbau masyarakat tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

ADVERTISEMENT

BRI juga terus menghimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman. Hal tersebut tak lepas dari masih adanya berbagai modus penipuan online atau social engineering.

Salah satu yang marak adalah modus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp. BRI mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.

Selain itu, Hendy mengimbau nasabah untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain dan pihak yang mengatasnamakan BRI. Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dsb.) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(ory/ory)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat