yoldash.net

Bacaan Doa Tawasul: Arab, Latin, dan Artinya

Tawasul adalah mengerjakan suatu amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Berikut bacaan doa tawasul dapat dipanjatkan.
Ilustrasi. Tawasul adalah mengerjakan suatu amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Berikut bacaan doa tawasul dapat dipanjatkan (iStockphoto/RasselOK)

Daftar Isi
  • Apa itu tawasul?
  • Bacaan doa tawasul 1
  • Bacaan doa tawasul 2
  • Macam-macam tawasul
    • 1. Tawasul bi asmaillah
    • 2. Tawasul bi a'mal shalihat
    • 3. Tawasul bis shalihin
    • 4. Tawasul bi dzat
Jakarta, Indonesia --

Umat Islam diperintahkan untuk senantiasa bertawasul atau berupaya membangun jembatan penghubung antara manusia dan Allah Swt dengan cara berdoa kepada-Nya.

Untuk itu, doa tawasul dapat dipanjatkan seorang muslim sebagai cara untuk mendekatkan diri sebagai hamba kepada Allah Swt.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulama dari pelbagai mazhab sepakat bahwa tawasul yang dimaksud adalah amal saleh sebagai jalan yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah Swt.

ADVERTISEMENT

Amal saleh ini yang dijadikan tawasul agar hajat dalam doanya terkabul.

Untuk lebih jelasnya, simak pengertian dan dua lafal tawasul yang biasa digunakan masyarakat dilengkapi tulisan Arab, Latin, dan artinya yang dihimpun dari berbagai sumber.

Apa itu tawasul?

Tawasul adalah mengerjakan suatu amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Secara bahasa, tawasul berarti perantara (wasilah) dan mendekatkan diri.

Tawasul dilakukan dengan suatu wasilah atau segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah agar doa dikabulkan.

Dikutip dari laman NU Online, perintah bertawasul terdapat dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 35 berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ

Artinya: "Hai orang yang beriman, takwalah kepada Allah. Carilah wasilah kepada-Nya."

Dapat disimpulkan bahwa tawasul merupakan pintu dan perantara doa untuk menuju atau mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Bacaan doa tawasul 1

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Arab-latin: Allâhumma innî atawassalu ilaika binabiyyika muhammadin shallallâhu alaihi wa sallam.

Artinya: "Ya Allah, aku bertawasul kepada-Mu melalui kemuliaan nabi-Mu, Nabi Muhammad Saw."

Bacaan doa tawasul 2

يَا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ

Arab-latin: Yâ rabbi bil mushthafâ, balligh maqâshidanâ, waghfir lanâ mâ madhâ, yâ wâsi'al karami.

Artinya: "Tuhanku, berkat kemuliaan kekasih pilihan-Mu Rasulullah, sampaikanlah hajat kami. Ampunilah dosa kami yang telah lalu, wahai Tuhan Maha Pemurah."

Macam-macam tawasul

Kiai Wazir merujuk pada beberapa kitab tafsir menyampaikan macam-macam tawasul dengan mengacu pada surat Al Maidah ayat 35. Berikut macam-macam tawasul.

1. Tawasul bi asmaillah

Tawasul bi asmaillah atau tawasul dengan nama Allah disebut sebagai tawasul yang paling tinggi. Misalnya, a'ûdzu biqudratillah, a'udzu bi izzatillah dan yang lainnya.

Selain itu, tawasul ini juga bisa dilakukan dengan menyebut asmaul husna, baik itu secara lengkap ataupun sebagian atau tawasul dengan ismul a'dham.

2. Tawasul bi a'mal shalihat

Tawasul bi a'mal shalihat (tawasul dengan amal yang baik) dijelaskan Kiai Wazir dengan kisah tiga orang sahabat dalam kitab Riyadus Shalihin.

Dalam suatu perjalanan, tiga orang sahabat ini menemukan gua kemudian mereka masuk ke dalam. Saat sudah masuk, tiba-tiba ada angin kencang yang merobohkan batu besar sehingga menutupi gua.

Mereka pun mengalami kesulitan, seminggu tidak makan dan memanggil-manggil orang tidak ada yang dengar. Mereka kemudian muhasabah.

Seorang dari mereka berdoa dan bertawasul dengan perbuatan birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua). Akhirnya batu terdorong angin besar, dan ada sinar matahari. Kemudian yang lain berdoa dengan amal unggulannya hingga akhirnya batu tergeser sedikit demi sedikit.

3. Tawasul bis shalihin

Tawasul bis shalihin adalah tawasul kepada orang-orang saleh, baik masih hidup atau sudah meninggal. Diceritakan dalam hadis shahih, ada salah satu sahabat buta yang ingin bisa melihat.

Ia kemudian tawasul, "Allahumma inni as'aluka wa atawajjahu bi nabiyyika fi hajati hadzihi."

Artinya: Ya Allah saya meminta dan menghadap-Mu dengan wasilah kepada Nabi dalam memenuhi kebutuhan saya ini.

Akhirnya sahabat tersebut bisa melihat. "Tawasul kepada orang yang sudah meninggal, yang ditawasuli Nabi Saw. Para nabi itu masih hidup di kuburannya, apa yang dilakukan? Para Nabi melakukan sholat," kata Kiai Wazir.

4. Tawasul bi dzat

Tawasul bi dzat atau tawasul dengan zat bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti bi jahi (dengan kedudukan), bi hurmati (dengan kemuliaan), bi karamati (dengan kemurahan). Shalawat Nariyah merupakan tawassul bi dzat.

Tawassul yang keempat ini diperselisihkan oleh para ulama. Kiai Wazir mengatakan, menurut sebagian besar ulama, tawassul dengan empat macam di atas tidak masalah.

Akan tetapi menurut Ibn Taimiyah, semua tawassul bisa diterima secara syariat kecuali tawassul bi dzat.

Demikian pengertian, macam-macam, dan bacaan doa tawasul yang dapat dibacakan seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

(juh/juh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat