Video Viral 16 Anak Tewas Akibat Ulat Amerika Hoaks, Cek Kata Ahli
![Video Viral 16 Anak Tewas Akibat Ulat Amerika Hoaks, Cek Kata Ahli Video viral yang menyebut ulat asp memicu kematian 16 anak di Madura dipastikan hoaks. Simak bahaya sesungguhnya ulat ini.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/02/24/ulat-asp_169.png?w=650&q=90)
Polres Pamekasan, Jawa Timur, memastikan video viral berdurasi 14 detik yang mempertontonkan satwa asal Amerika, ulat asp, yang diklaim membuat 16 anak tewas, hoaks.
"Kami pastikan video viral tentang ulat Amerika di Pamekasan hoaks. Kami pastikan ulat ini sebenarnya tidak ada di Indonesia," kata Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo, dalam keterangannya, Sabtu (24/2).
Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya percaya pada video yang belum jelas sumbernya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai kajian ilmiahnya, Andy menyampaikan dampak ulat Amerika yang sudah diungkap oleh dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Slamet Raharja. Menurut dia, ulat asp itu memang berasal dari Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Efek samping dari ulat tersebut tidak fatal. Kecuali, orang yang menyentuh ulat itu memiliki alergi yang sangat parah. Masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, ulat itu tidak ada di Indonesia," ungkap dia.
Menurutnya, semua jenis ulat bulu bisa mematikan atau tidaknya bergantung pada gradasi atau tingkat alergi pada manusia itu sendiri. Jika memang alergi berat, ia menyarankan segera diobati ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
"Segera diobati ke faskes agar tidak semakin parah dan mengancam keselamatan jiwa," pungkasnya.
Reaksi alergi
Terpisah, Lisa Basgall, Direktur Layanan Medis Darurat di Rice University (REMS), Houston, AS, mengungkap ulat asp makin banyak saat cuaca lebih dingin dan basah.
Panjangnya biasanya antara 1 dan 1,5 inci, dengan warna yang bervariasi dari abu-abu, kuning, hingga coklat kemerahan.
"Kami membiakkan lebih banyak ulat ini karena jaring yang dipasang di pohon [untuk mencegah burung'," kata Basgall.
"Ini momen mereka jatuh dan kena orang-orang. Kami mempunyai pohon-pohon cantik di kampus, dan itu bagus sekali, tapi pohon-pohon ini juga merupakan rumah yang baik bagi ulat-ulat ini, lanjutnya.
Meski rupanya unik, Basgall memperingatkan orang-orang untuk tidak menyentuh langsung ulat asp. Di balik bulu lembutnya, ada sengatan beracun yang bisa memicu reaksi alergi.
Menurutnya, satwa yang juga disebut ulat ngengat flanel selatan ini menyembunyikan sejumlah besar duri kecil berisi racun di bawah bagian luar badannya yang lembut dan halus.
Jika tersengat ulat asp, pakar medis menyarankan sejumlah hal berikut:
+ Bilas area kulit dengan sabun dan air.
+ Gunakan selotip untuk menghilangkan duri yang tersisa.
+ Oleskan es ke area tersebut.
+ Minum antihistamin oral seperti Benadryl.
+ Gunakan topical hydrocortisone atau obat antiperadangan atau antialergi.
Jika langkah-langkah tersebut tidak membantu dan gejala alergi makin parah, korban disarankan segera ke faskes.
"Ibarat gigitan nyamuk, kalau hanya gatal di bagian tubuh saja, itu bukan masalah besar," kata Basgall.
"Jika penyakitnya mulai berkembang, seperti jika Anda merasa sesak napas atau dada terasa sesak, atau seluruh lengan Anda menjadi merah atau gatal-gatal, maka inilah saatnya untuk mencari perawatan medis," ujar dia
(nrs/arh)Terkini Lainnya
Reaksi alergi
Mahfud Sindir Pemimpin Zalim, Netizen Beri 'Kuliah' Beda Tawon-Lebah
Drone Emprit: Pemilu Masih Ramai Dibahas, Mayoritas Sentimen Negatif
Terawan Viral di Twitter Bikin Trauma Netizen Soal Covid-19 Kambuh
Bayang-bayang Pengguna TikTok di Keunggulan Prabowo-Gibran
Banjir & Longsor Landa 5 Kecamatan di Gorontalo, 1.029 Warga Terdampak
Update Longsor Tambang Emas Gorontalo: 8 Tewas, 20 Orang Hilang
Tambang Emas di Gorontalo Longsor, 6 Tewas dan 26 Orang Hilang
Kaesang Hingga Anak Puan Maharani Ikuti Kirab 1 Suro di Mangkunegaran