Bisakah Manusia Bicara dengan Hewan seperti Nabi Sulaiman? - Halaman 2
Para ilmuwan mengungkap beberapa jenis burung punya tingkat kerumitan komunikasi lebih tinggi ketimbang cetacea seperti paus dan lumba-lumba.
Jeffrey Lucas, profesor di departemen Ilmu Biologi di Universitas Purdue, mengatakan burung-burung itu masuk keluarga unggas Paridae, yakni burung chickadee, burung betet, dan gelatik.
Paridae, katanya, "adalah salah satu sistem vokal paling rumit yang kita ketahui."
Lucas mengatakan burung-burung ini sering hidup dalam kawanan heterospesifik yang kompleks secara sosial, kelompok campuran yang terdiri dari berbagai spesies burung kicau dan pelatuk.
Kompleksitas sistem sosial burung berkorelasi dengan peningkatan keragaman dalam sistem komunikasi.
"Salah satu alasan mengapa korelasi itu ada adalah karena, jika Anda memiliki sistem sosial yang kompleks dan multidimensi, maka Anda harus menyampaikan berbagai jenis informasi dalam konteks yang berbeda," ujar Lucas.
"Di dunia burung, mereka harus mempertahankan wilayah mereka, berbicara tentang makanan, berintegrasi ke dalam sistem sosial [dan menyelesaikan] masalah perkawinan."
Lihat Juga :101 SCIENCE Semirip Itukah Manusia dan Kera? |
Panggilan chickadee terdiri dari setidaknya enam nada berbeda yang diatur dalam struktur vokal terbuka, yang keduanya sangat langka dalam sistem komunikasi non-manusia dan alasan kompleksitas panggilan chickadee.
Sebuah studi Linking Social Complexity and Vocal Complexity: a Parid Perspective yang terbit tahun 2012 mengungkapkan Sistem vokal terbuka berarti bahwa peningkatan rekaman panggilan chick-a-dee akan terus mengungkapkan panggilan dengan komposisi tipe nada yang berbeda.
Sifat terbuka ini adalah salah satu fitur utama panggilan chick-a-dee dengan bahasa manusia, dan salah satu perbedaan utama antara panggilan chick-a-dee dan repertoar lagu terbatas dari sebagian besar spesies burung penyanyi.
Butuh data korpus yang besar
Untuk memahami komunikasi satwa, peneliti mengungkap kebutuhan data yang besar berbagai jenis 'bahasa'.
"Jenis data terkuat yang dapat kami miliki adalah apa yang disebut korpus paralel," jelas Noah D. Goodman, Associate Professor of Psychology and Computer Science, and Linguistics di Stanford University.
Korupus merupakan kumpulan teks alami, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis, yang disusun secara sistematis. Disebut "alami" karena teks yang dikumpulkan merupakan teks yang diproduksi dan digunakan secara wajar dan tidak dibuat-buat.
Lihat Juga :101 SCIENCE Kenapa Manusia Suka Lupa? |
Tanpa terjemahan yang sempurna, selama memiliki korpus data yang besar untuk kedua bahasa, peneliti membuka kemungkinan untuk mempelajari terjemahan antar-bahasa. Namun, itu sangat bergantung pada gagasan soal jenis "struktur konseptual laten."
Goodman menunjuk pada pasangan kata 'pria dan wanita' dan 'raja dan ratu' dalam bahasa Inggris.
"Untuk sebagian besar bahasa manusia, kami menganggap semacam, agak mirip, seperti, mungkin mereka (penutur bahasa lain) tidak memiliki 'raja dan ratu' tetapi mereka pasti memiliki 'pria dan wanita'," ujar Goodman.
"Tetapi menurut saya untuk komunikasi hewan, kita tidak dapat berasumsi bahwa lumba-lumba memiliki konsep 'raja dan ratu' atau apakah mereka memiliki 'laki-laki dan perempuan'. Saya tidak tahu, mungkin, mungkin tidak."
Hewan yang Hanya Ada di Indonesia (Foto: Indonesia/Asfahan Yahsyi) |
Terkini Lainnya
Butuh data korpus yang besar
Di Manakah Alien Tinggal?
Pakar Ungkap Inti Bumi Tak Berhenti Berputar, Cuma Lebih Sinkron
Kenapa Panda Hitam Putih?
Pakar Jelaskan Cara Corona Menyebar di Antara Ribuan Kucing Siprus
Studi Ungkap 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Singapura Akan Atur Jumlah Kucing Peliharaan dan Wajib Pakai Microchip
Ilmuwan Sebut Tinta Tato Bisa Sebabkan Kanker Darah
Ada Lowongan Kerja Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Digaji Rp162 Juta