yoldash.net

H-10 Gerhana Matahari Hibrida, Cek Seberapa Langka Fenomena ini di RI

Gerhana Matahari Hibrida bakal terjadi pada 20 April di RI. Berapa banyak fenomena ini terjadi sejak dahulu kala?
Ilustrasi. Gerhana Matahari terjadi 569 kali dalam 5.000 tahun. (Arun SANKAR / AFP)

Jakarta, Indonesia --

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida bakal terjadi di wilayah Indonesia pada 20 April atau 29 Ramadhan 1444 H. Selangka apakah fenomena ini?

Gerhana Matahari terjadi saat Bulan tepat menutupi Matahari jika dilihat dari Bumi. Bentuknya ada yang total, cincin, dan ada yang sebagian atau parsial.

Sementara, Gerhana Matahari Hibrida atau campuran berarti penampakan gerhananya di satu wilayah bisa total atau pun cincin bergantung dari lokasi pengamat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini terjadi karena jarak Bumi-Bulan yang berubah-ubah saat bayangan Bulan jatuh di permukaan Bumi. Sehingga, ada wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan wilayah lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin.

ADVERTISEMENT

"Gerhana campuran seperti ini cukup langka," dikutip dari situs lapan.go.id.

Seberapa langka?

Peneliti Pusat Riset (PR) Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan dalam 5.000 tahun (2000 SM hingga 3000 M) terdapat 569 kali Gerhana Matahari Hibrida di seluruh permukaan Bumi.

"Itu artinya, setiap rata-rata 8,8 tahun akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida," ucapnya, dalam keterangan tertulis.

Sempat nihil Gerhana Matahari Hibrida selama seabad, yakni abad 11 SM. Ada pula abad yang hanya mengalami Gerhana Matahari Hibrida cuma sekali, yakni abad 10 dan abad 25 M.

Sementara, abad yang mengalami Gerhana Matahari Hibrida paling banyak adalah abad pertama Masehi dengan 25 kali kejadian. Abad 17 SM, abad 3 SM, abad 14 M, dan abad 17 M, menyudul dengan 24 kali gerhana Matahari Hibrida.

"Sepanjang abad ke-21 ini, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi 7 kali saja," lanjut Andi.

Fenomena di RI

Untuk RI sendiri, Gerhana Matahari Hibrida pernah melintas pada 26 April 1408, 8 Juli 1423, 23 Januari 1441, 25 Februari 1495, 10 Juli 1507, 6 Juni 1807.

Gerhana Matahari Hibrida berikutnya akan terjadi pada 25 November 2049, 13 Oktober 2349, dan 17 Februari 2827.

"Terlihat bahwa gerhana jenis ini dapat melintasi Indonesia hingga 5 kali dalam satu abad dalam periode 1408-1507," ungkap Andi.

Gerhana Matahari Hibrida selanjutnya akan terjadi kembali setelah 300 dan 215 tahun kemudian.

Di abad 21, Gerhana Matahari Hibrida akan melintasi Indonesia sebanyak dua kali. Setelah abad 21, gerhana jenis ini akan terjadi setelah 300 dan 478 tahun kemudian.

"Hal ini berarti, tidak semua abad akan dilintasi Gerhana Matahari Hibrida di lokasi yang sama, dalam kasus ini adalah Indonesia," tutur Andi.

Gerhana Matahari umum

Andi mengungkapkan Gerhana Matahari secara umum tanpa melihat tipenya di RI terjadi paling tidak setiap dua tahun sekali.  

"Jika kita mengabaikan tipe gerhana, setiap rata-rata 2-3 tahun sekali, Gerhana Matahari akan melintasi Indonesia baik itu sebagian, cincin maupun total."

Dalam 200 tahun mendatang, lanjutnya akan terjadi 90 kali Gerhana Matahari, baik itu Gerhana Matahari Sebagian, Total, Cincin, maupun Hibrida di Indonesia; dengan 2 kali Gerhana Matahari Hibrida (2023 dan 2049), 16 kali Gerhana Matahari Cincin dan 10 kali Gerhana Matahari Total.

Jadi lebih sering tipe Gerhana Matahari yang mana yang terjadi di Indonesia? 

"Gerhana Matahari Sebagian lebih sering terjadi di Indonesia dengan rata-rata 3 kali setiap 5 tahun sekali," ujarnya.

"Sedangkan, Gerhana Matahari Total melintasi Indonesia setiap 6-7 tahun sekali. Sementara itu, Gerhana Matahari Cincin melintasi Indonesia setiap 8-10 tahun sekali," tandas Andi.

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat