yoldash.net

Semarang Jadi Pelopor Terapkan Alat Pemantau Kualitas Udara Mobile

Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Pemkot Semarang, Jawa Tengah dan Gojek menghadirkan Si Puber, alat canggih pendeteksi polusi udara.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengenalkan alat pendeteksi polusi udara bernama Si Puber (Sistem dan Instrumen Pemantauan Kualitas Udara Bergerak) di halaman Bali Kota Semarang, Sabtu (1/6). (Foto: Arsip Pemkot Semarang)

Jakarta, Indonesia --

Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Pemkot Semarang dan Gojek menghadirkan Si Puber, alat canggih pendeteksi polusi udara.

Si Puber, singkatan dari Sistem dan Instrumen Pemantauan Kualitas Udara Bergerak, akan memantau kualitas udara secara langsung di berbagai wilayah Semarang.

Data penting yang dihasilkan ini akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengambil langkah tepat untuk meningkatkan kualitas udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Tim Peneliti DAS BRIN, Hunggul Yudono mengatakan, alat pendeteksi polusi udara ini terpasang di bagian depan kendaraan motor Gojek dan armada Trans Semarang.

"Ini kami berkolaborasi dengan Gojek dan Trans Semarang yang mobile berkeliling. Jadi kami mendeteksi lima partikel. Sehingga kita bisa mendapatkan gambaran kualitas udara di Kota Semarang, sampai malam di semua titik," ujar Hunggul di Balai Kota Semarang, Sabtu (1/6).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, sistem kerja alat ini yakni motor ojek online yang terpasang alat pendeteksi, saat bergerak akan terpantau melalui smartphone maupun website yang dikelola pemkot dan BRIN. DI titik lokasi driver berasal, maka bisa dipantau kualitas udaranya, seperti oksigen, karbon dioksida, dan sebagainya.

Dengan demikian, Hunggul berharap dengan aplikasi ini bisa mengatasi kelemahan pemantau udara yang selama ini ada di satu titik.

"Dengan aplikasi ini kami harap pemerintah bisa membuat kebijakan dengan mempertimbangkan analisis polusi udara," ujar dia.

"Ini persembahan dari BRIN untuk Wali Kota Semarang, dan ini pertama kalinya kami implementasi. Sekaligus melibatkan dari Gojek," imbuhnya.

Sementara Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi hasil riset yang dihasilkan para periset dan peneliti BRIN. Apalagi Semarang menjadi yang pertama menggunakan alat ini.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini menyebut kolaborasi Pemkot Semarang, BRIN, dan Gojek ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan tentunya menjadi pendukung dalam membuat kebijakan.

"Kebetulan 20 Mei yang lalu telah diresmikan CWS (Co-Working Space) untuk BRIN dan juga kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang. Tak hanya peresmian, tapi bagi saya juga harus ada keberlanjutan," kata Mbak Ita.

Implementasi Si Puber, kata Mbak Ita, merupakan penerapan riset tentang pemantauan kualitas udara bergerak pertama di Indonesia.

"Ini kan sangat luar biasa, karena kita tahu kota-kota besar tingkat polusinya sangat tinggi. Sehingga dengan implementasi di armada Trans Semarang dan gojek atau ojek online, sembari jalan bisa mendeteksi emisi dengan smartphone," terangnya.

(inh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat