Johan Budi Cecar KPK di DPR Usai Hasil Survei Kepuasan Anjlok
![Johan Budi Cecar KPK di DPR Usai Hasil Survei Kepuasan Anjlok Anggota Komisi III DPR, Johan Budi mencecar para pimpinan KPK soal tingkat kepuasan terhadap lembaga itu turun dalam survei Litbang Kompas 21 Juni lalu.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/01/17/johan-budi-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Anggota Komisi III DPR, Johan Budi mencecar para pimpinan KPK soal tingkat kepuasan terhadap lembaga itu turun dalam survei yang dirilis Litbang Kompas 21 Juni lalu.
Johan Budi heran sebab tingkat kepuasan publik kepada KPK justru jauh di bawah Polri, Kejaksaan, atau bahkan DPR.
"Terakhir ada survei yang dilakukan oleh media yang tempatkan KPK ke delapan, jauh di bawah Polri, Kejaksaan bahkan DPR lebih baik dibanding KPK. Ini survei ya, tentu persepsi. Ini yang ada di persepsi publik," kata Johan Budi dalam rapat kerja di Komisi III DPR, Senin (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada para pimpinan KPK, mantan Jubir KPK itu mempertanyakan hubungan KPK dengan lembaga penegak hukum yang lain seperti Polri dan Kejaksaan.
ADVERTISEMENT
Menurut Johan, rapat tersebut menjadi waktu yang tepat jelang purna tugas para pimpinan KPK dan akhir periode DPR.
"Mungkin ada hal-hal yang sangat krusial baik itu penanganan perkara, baik itu fungsi supervisi, bagaimana hubungan KPK dengan Polri, Kejagung, KPK dengan pihak lain misalnya BPKP, BPK, apakah ada kendala-kendala? Termasuk juga menurun persepsi publik kepada KPK," katanya.
Sementara, Wakil Ketua KPK Alex Marwara blak-blakan soal sejumlah permasalahan pemberantasan korupsi di Indonesia. Termasuk hubungan KPK dengan Polri dan Kejaksaan.
Dalam UU KPK lama maupun baru, kata Alex, antara ketiganya memang diatur soal supervisi dan koordinasi. Namun, dia mengakui supervisi dan koordinasi itu tidak berjalan baik karena egosektoral lembaga.
"Egosektoral masih ada, masih ada. Kalau kami menangkap jaksa misalnya, tiba-tiba dari pihak kejaksaan menutup pintu koordinasi supervisi, sulit. Mungkin juga dengan kepolisian demikian," katanya.
Alex sendiri mengaku gagal selama delapan tahun berada di KPK. Dia juga menyoroti masalah loyalitas penyelidik dan penyidik yang dinilai bias.
"Sulitnya menjadi pimpinan KPK, karena apa, itu tadi, saya nggak tahu penyelidik, penyidik, pegawai KPK itu loyal ke siapa," kata Alex.
(thr/isn)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Said Abdullah Soal Amandemen UUD 1945: Peran MPR Harus Diperkuat
-
KPK Lelang Ruko di Depok Hasil Rampasan Terpidana Eks Wakil Rektor UI
-
Cak Imin: PKB Belum Punya Niat Pasangkan Anies dengan Sohibul
-
Waspada Teroris, Pangkalan Militer AS di Eropa Siaga Penuh
-
Partai Sayap Kanan Prancis Menang Pemilu, Incar Kursi PM
-
Inggris Gelar Pemilu Kamis Pekan Ini, Siapa Saja Calon PM-nya?
-
Buka Juli, Harga Cabai, Telur Ayam Hingga Daging Kompak Turun
-
Pertamina Borong 96 Penghargaan ISRA 2024 Berkat TJSL Berkelanjutan
-
25,22 Juta Penduduk RI Miskin per Maret 2024
-
2 Atlet Renang Indonesia Lolos Olimpiade 2024
-
Prediksi Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar Euro 2024
-
Jadwal Siaran Langsung Portugal vs Slovenia di Babak 16 Besar Euro
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
FOTO: Kisah Sejoli Elang Harpy, Habis Luka Terbitlah Cinta
-
Deret Gadget Diduga Bakal Dirilis Samsung di Galaxy Unpacked 10 Juli
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Perpanjangan SIM Harus Pakai BPJS Dimulai Hari Ini
-
Kris Dayanti soal Rencana Nikah Azriel dan Sarah: Satu Tahun Lagi
-
INFOGRAFIS: Jadwal Tayang 7 Rekomendasi Film Baru Juli 2024
-
Ipar Adalah Maut Tembus 3,5 Juta Penonton, Dekati Capaian Siksa Kubur
-
Perempuan Ini Setia Meski Suaminya Berubah Jadi Wanita
-
FOTO: Menengok Pembuatan Kain Tenun Aceh, Pusaka Tanah Rencong
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso