Muhammadiyah Klaim Jadi Korban Peretasan PDNS
![Muhammadiyah Klaim Jadi Korban Peretasan PDNS Muhammadiyah menyebut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) bukan peristiwa biasa, tetapi sudah merupakan kejatuhan sistem digital Indonesia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2018/11/28/9b848a3e-0825-4ced-a63b-6163ee6165b3_169.jpeg?w=650&q=90)
Muhammadiyah mengklaim menjadi salah satu korban dari serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang mengakibatkan gangguan layanan hingga tersanderanya data kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di PDN.
Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ismail Fahmi menuturkan, Muhammadiyah sebagai organisasi besar turut menjadi korban atas permasalahan tersebut.
Kata Fahmi, Muhammadiyah mempunyai ribuan lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi, dan juga memiliki ribuan dosen serta guru besar yang datanya tersimpan di PDN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pegiat media sosial pendiri Drone Emprit itu pun mengatakan bahwa Muhammadiyah prihatin dan sangat menyesali kebocoran data ini.
"Serangan yang terjadi di Pusat Data Nasional ini bukan sekadar insiden biasa, tetapi sudah mengakibatkan jatuhnya sistem digital atau sistem siber Indonesia," jelas Ismail dalam keterangan yang dibagikan PP Muhammadiyah, Jumat (28/6).
ADVERTISEMENT
Lebih memprihatinkan bagi dia kala pemerintah sejauh ini belum memiliki back up atau cadangan data dari beberapa Kementerian/Lembaga yang tersandera, dan masih berupaya untuk melakukan pemulihan.
Ismail pun berpendapat bahwa ada kesalahan atau kekurangan pada perencanaan Pemerintah dalam membentuk PDN.
"Semua orang diminta datanya di PDN, tetapi pemerintah tidak memiliki backup data untuk itu, mengapa di perencanaannya tidak memikirkan sistem back up, dan manajemen resiko yang akan terjadi," kata Ismail bertanya-tanya.
Dengan insiden ini, kata Ismail, Muhammadiyah berharap Pemerintah mampu bertanggung jawab atas permasalahan ini, termasuk segara mengambil langkah-langkah pemulihan.
"Pemerintah dalam mengatasi masalah PDN ini harus berkomunikasi dengan jujur dan terbuka kepada masyarakat. Serta berharap Pemerintah dengan segera menyusun kembali sistem siber yang lebih komprehensif dengan melibatkan expert dari berbagai pihak yang transparan," tutup Ismail.
Pusat Data Nasional (PDN) lumpuh karena diserang peretas. Akibatnya, 210 instansi pemerintah terdampak dan layanan publik berbasis digital terganggu.
Peretasan terjadi sejak 20 Juni. Pusat data yang berlokasi di Surabaya itu diserang dengan modus ransomware.
Pemerintah belum bisa sepenuhnya memulihkan PDN. Peretas pun meminta tebusan hingga Rp131 miliar.
Anggota Komisi I Mayjen Purn TB Hasanuddin sebelumnya mengkritik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dinilai abai hingga PDN bisa diretas.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menganggap peretasan PDN sebagai kebodohan nasional. Sebab, peretasan dan kebocoran data sering terjadi selama bertahun-tahun.
(kun/wis)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Status Gunung Marapi Turun dari Siaga ke Waspada
-
FOTO: Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 di Jabar hingga Papua
-
Bocah Tewas Tertabrak Mobil di Tol Cijago Depok
-
Korut Eksekusi Mati Pria 22 Tahun di Depan Publik karena Nonton K-Pop
-
VIDEO: Bom Bunuh Diri di Nigeria, 18 Orang Tewas Puluhan Terluka
-
FOTO: Nabawi dan Quba, 2 Masjid yang Dibangun Rasulullah
-
Serikat Buruh Samsung Korsel Mogok Kerja, Tuntut Cuti dan Upah Layak
-
Syarat Mendapat Pembebasan PBB-P2 di Jakarta
-
Luhut Ngotot RI Buat Family Office: Ada Rp179 Ribu T Dana Seliweran
-
Jadwal Thailand vs Australia di Final Piala AFF U-16 2024
-
Hasil Piala AFF U-16: Tekuk Indonesia, Australia Lolos ke Final
-
Reaksi China usai Zhang Zhi Jie Meninggal di Indonesia
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Rumor Terbaru iPhone 16, Baterai Lebih Tahan Lama
-
NASA Temukan Bukti Air Pernah Genangi Asteroid
-
VinFast Luncurkan VF 5, Perluas Jajaran Mobil Listrik di Indonesia
-
Vinfast VF 5 Dibanderol Rp242 Juta dengan Skema Sewa Baterai
-
Kenali Tanda Minyak Rem Mobil Harus Diganti
-
VIDEO: A Quiet Place Day One Gagal Geser Inside Out 2 di Box Office
-
INTIP: 7 Idol Kpop Comeback Juli 2024
-
Sinopsis The Fast and the Furious, Bioskop Trans TV 1 Juli 2024
-
Diet Tiongkok Diklaim Turunkan BB 10 Kg dalam Seminggu, Kok Bisa?
-
VIDEO: Gunung Fuji Batasi 4.000 Pengunjung Per Hari
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso