yoldash.net

Digunakan untuk PPDB, Piagam Marching Band SMP 1 Semarang Diduga Palsu

Praktik dugaan pemalsuan piagam prestasi dengan tujuan mengatrol nilai untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur Prestasi terjadi di Kota Semarang.
Praktik dugaan pemalsuan piagam prestasi dengan tujuan mengatrol nilai untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur Prestasi terjadi di Kota Semarang. (CNNIndonesia/Damar Sinuko)

Jakarta, Indonesia --

Praktik dugaan pemalsuan piagam prestasi dengan tujuan mengatrol nilai untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur Prestasi terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Piagam itu juga digunakan sejumlah peserta didik SMP Negeri 1 Semarang untuk masuk ke beberapa SMA Favorit lewat jalur prestasi.

Piagam dari Kompetisi Malaysia Internasional Virtual Band Championships 2022 yang menyatakan grup Gita Bahana Smepsa SMP Negeri 1 Semarang Indonesia memperoleh Gold Medals atau medali emas dan menempati 1st Place alias Juara satu. Namun, Piagam itu diduga palsu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun menganulir keabsahan piagam Kejuaraan Malaysia International Virtual Band Championship 2022.

Kejanggalan piagam itu bermula saat sejumlah siswa-siswi SMPN 1 Semarang hendak mengikuti PPDB lewat jalur prestasi. Para siswa itu menyertakan sertifikat kejuaraan yang diduga palsu itu. Sertifikat itu, bahkan disahkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Semarang Drs. Siminto lewat surat resmi tertanggal 3 Juni 2024.

ADVERTISEMENT

Dalam surat itu diterangkan bahwa siswa-siswi peserta didik yang ikut kompetisi tersebut merupakan Juara 1, sebagai syarat untuk tambahan nilai PPDB masuk SMA.

Kejanggalan muncul, karena dalam piagam disebutkan grup Gita Bahana Smepsa Marching Band SMP Negeri 1 Semarang menempati juara satu atau 1st Place dengan medali emas pada acara kompetisi yang digelar 5 hingga 10 September 2022.

Namun, berdasarkan penelusuran di Web dan Youtube resmi dari penyelenggara, grup Gita Bahana Smepda SMP Negeri 1 Semarang hanya memperoleh Bronze Medals atau medali perunggu.

Indonesia.com mendatangi SMP Negeri 1 Semarang yang ada di Jalan Ronggolawe Semarang, untuk mengkonfirmasi. Namun, Kepala Sekolah Siminto disebutkan sedang mengikuti acara Bimbingan Teknis (Bimtek) di Srondol Semarang.

Pihak sekolah akhirnya menghadirkan anggota Komite Sekolah yang sekaligus Pembina ekstra kurikuler Marching Band, Achmad Soewarno, dan Pelatih Suroso.

Saat dikonfirmasi, Pembina Marching Band Achmad Soewarno mengaku tidak tahu jelas soal status juara Marching Band SMPN 1 Semarang dalam kompetisi Malaysia International Virtual Band Championship 2022. Menurutnya, info meraih medali emas dan juara satu didapat dari Pelatih Suroso.

"Kita tidak tahu soal juara aslinya, dapat infonya hanya dari pelatih katanya dapat medali emas dan juara satu. Acara pengumuman pemenang, saya tidak melihat, juga tidak dikasih tahu pelatih", ujar Achmad.

Tapi, pelatih Marching Band Suroso juga tidak dapat menunjukkan bukti yang menyatakan bahwa grup drum band SMP Negeri 1 Semarang memperoleh medali emas atau juara satu.

Suroso berdalih, dirinya hanya menerima piagam sertifikat saja dari Panitia Penyelenggara.

"Saya waktu itu hanya terima piagam saja, itu saya ke Malaysia ambil bulan Desember. Gimana ya, saya sendiri tidak melihat, menyimak saat acara pengumuman pemenang. Tapi saya tahu katanya dapat bronze, tapi kok ditulis gold juara satu, saya diam karena itu menguntungkan saya," kata Suroso.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar menyatakan akan menerjunkan Tim untuk menyelidiki dugaan penipuan piagam prestasi kejuaraan untuk PPDB.

"Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk mendalami. Model-model seperti begini biasanya melibatkan banyak pihak. Kita akan selidiki," kata Irwan.

Pemprov Jawa Tengah Anulir Sertifikat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat