yoldash.net

Rapat dengan DPR, MA Minta Tambah Anggaran Rp3 Triliun di 2025

Mahkamah Agung (MA) dalam rapat dengan DPR meminta tambahan anggaran Rp3 triliun dari anggaran awal Rp12 triliun untuk 2025.
Mahkamah Agung (MA) minta tambahan anggaran Rp3 triliun lebih dari pagu indikatif 2025 sekitar Rp12 triliun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Mahkamah Agung (MA) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp3 triliun lebih untuk program tahun 2025 dari pagu indikatif sekitar Rp12 triliun.

Usulan itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPR, Rabu (13/6). Dengan usulan sebesar Rp3 triliun, MA total mengusulkan kenaikan anggaran sebesar Rp15 triliun lebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mahkamah Agung mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp3.009.738.467.000," kata Sekretaris MA Sugiyanto dalam rapat yang turut diikuti Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) dan Sekjen Komisi Yudisial (KY) itu.

Dalam rinciannya, jumlah anggaran tersebut akan digunakan untuk belanja barang operasional sebesar Rp99.943.867.000, belanja barang nonoperasional sebesar Rp93.507.217.000, dan belanja modal Rp2.816.287.383.000.

ADVERTISEMENT

Sugiyanto mengatakan kebutuhan belanja operasional MA tahun anggaran 2025, antara lain digunakan untuk langganan daya dan jasa (listrik), pemeliharaan rumah dinas atau mess beserta halaman, serta pemeliharaan personal computer (PC), printer, air conditioner (AC), hingga genset.

Sementara, belanja nonoperasional di antaranya untuk pendidikan dan pelatihan calon hakim terpadu tahun 2025. Saat ini, kegiatan tersebut sedang berlangsung di Diklat Mahkamah Agung di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Sedangkan, kebutuhan anggaran untuk belanja modal MA tahun anggaran 2025 yang menjadi prioritas adalah renovasi gedung dan bangunan kantor, serta pengadaan rumah dinas.

Sugiyanto bilang usul kenaikan anggaran karena pagu indikatif MA untuk tahun anggaran 2025 yakni sebesar Rp12.152.558.495.000, belum memenuhi standar. Apalagi untuk memenuhi belanja modal pada empat lingkungan peradilan, yang terdiri ini dari 923 satuan kerja (satker) daerah dan tujuh unit Eselon I pusat.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat