Saksi Ungkap Ada Grup WA 'Saya Ganti Kalian' di Kementan Era SYL
![Saksi Ungkap Ada Grup WA 'Saya Ganti Kalian' di Kementan Era SYL Protokol Menteri Pertanian Rininta Octarini mengungkapkan grup WhatsApp di Kementerian Pertanian (Kementan) diberi nama 'Saya Ganti Kalian'.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/05/27/istri-anak-dan-cucu-syl-bersaksi-di-sidang-kasus-gratifikasi-dan-pemerasan-10_169.jpeg?w=650&q=90)
Protokol Menteri Pertanian Rininta Octarini mengungkapkan grup WhatsApp di Kementerian Pertanian (Kementan) diberi nama 'Saya Ganti Kalian'.
Hal itu disampaikan Rini saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini mengatakan komunikasi sehari-hari antara Protokoler Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo(SYL)dengan orang-orang yang bekerja di rumah dinas yang berlokasi di Widya Candra dilakukan melalui grup WA Sekretariat Menteri Pertanian.
"Oh grup Sekretariat Mentan, ada ya. Apa nama grup? grup WA atau grup apa?" tanya jaksa.
ADVERTISEMENT
"Grup WA," jawab Rini.
"Nama grupnya apa?" tanya jaksa.
"Saya Ganti Kalian," jawab Rini.
"Woh, nama grupnya saya ganti kalian?" tanya jaksa.
"Iya," jawab Rini singkat.
Jaksa lantas menanyakan maksud dari nama grup WA tersebut. Namun, Rini mengaku tidak mengetahuinya. Sebab, grup itu sudah ada ketika Rini bergabung ke Sekretariat Menteri Pertanian.
Rini menyebut mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan sekaligus terdakwa dalam perkara ini, Muhammad Hatta juga tergabung dalam grup tersebut.
"Ada tim Sekretariat Mentan, ada Pak Hatta, ada Ubed, ada ajudan," kata Rini.
Ia menjelaskan saat bergabung di grup WA tersebut status Hatta masih sebagai staff di Kementan. Kendati demikian, Hatta kerap menegur sekretariat Menteri Pertanian melalui grup itu.
"Kami ulangi pertanyaannya Yang Mulia, kenapa bisa Pak Hatta yang menegur? Kan sama-sama staf ini, ada ajudan, staf, kenapa Pak Hatta yang menegur kalian saat secara umum bekerja salah lah begitu. Kenapa Pak Hatta yang menegur?" tanya jaksa.
"Karena biasanya arahannya suka dari Pak Hatta ataupun dari Pak Menteri," jawab Rini.
"Kalau misalnya ada kesalahan jadwal atau kesalahan pilihan penerbangan, kesalahan pemilihan hotel, biasanya Pak Hatta langsung menegur kami di sekretariat," sambungnya.
SYL diadili atas kasus dugaan pemerasan hingga mencapai Rp44,5 miliar dan gratifikasi dianggap suap sejumlah Rp40,6 miliar selama periode 2020-2023.
Tindak pidana itu dilakukan SYL bersama-sama dengan dua terdakwa lainnya yaitu Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.
SYL juga diproses hukum KPK atas kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus tersebut masih bergulir di tahap penyidikan.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
FOTO: Istri, Anak, dan Cucu SYL Bersaksi di Sidang Tipikor
Saksi Ungkap SYL Kirim Bunga dan Kue Ulang Tahun ke Nayunda Nabila
Istri, Anak, dan Cucu SYL Hadiri Sidang Korupsi di Tipikor
SYL Akui Ajak Pejabat Kementan Umrah Agar Lebih Dekat dengan Tuhan
Alasan Jokowi Sekarang RI Susah Swasembada Pangan
RI Rawan Krisis Kelaparan, 45 Juta Warga Berpotensi Terimbas
Pejabat Kementan Sempat Patungan Bayari Aksesori Mobil Anak SYL
Spesifikasi Mercedes-Benz Sprinter Milik SYL yang Disita KPK