yoldash.net

Pemprov DKI Diminta Segera Bereskan Kabel Fiber Optik Semrawut

Pemprov DKI Jakarta diminta segera membereskan kondisi kabel fiber optik yang berantakan di jalan agar tak ada lagi korban seperti mahasiswa bernama Sultan.
Ilustrasi. Pemprov DKI Jakarta diminta segera membereskan kondisi kabel fiber optik yang berantakan di jalan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, Indonesia --

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menertibkan kabel fiber optik yang semrawut di seluruh wilayah ibu kota.

Ia tak ingin ada lagi korban yang bernasib sama seperti Sultan Rif'at Alfatih, mahasiswa yang lehernya terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

"Harus sesegera mungkin lah dibereskan biar enggak ada korban lagi. Kita hanya mengingatkan untuk segera berkoordinasi Pemda, Satpol PP untuk sesegera mungkin menertibkan. Ini bukan hanya Jakarta Selatan, tapi seluruh DKI," kata Ida kepada wartawan, Rabu (2/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ida menilai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono sudah tegas dalam menyikapi kondisi kabel semrawut di Jakarta.

ADVERTISEMENT

Ia berpendapat kabel-kabel tersebut mengganggu keamanan masyarakat pengguna jalan. Sebab, di beberapa daerah satu tiang listrik menyangga kabel begitu banyak, sehingga kondisi tiang pun mengancam keselamatan masyarakat.

"Bukan hanya di selatan saja, tapi hampir semua DKI terutama yang di deket padat penduduk lebih parah lagi, karena apa? Tiangnya satu, kabelnya banyak, sampai miring ke sana, miring ke sini. Riskan betul dengan kerobohan dan lain sebagainya," ucapnya.

Sultan terjerat kabel yang menjuntai di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada Januari lalu. Kala itu, Sultan yang tengah berkendara bersama teman-temannya mengalami kecelakaan akibat kabel fiber optik yang menjuntai di lokasi tersebut tersangkut ke sebuah mobil. Kabel itu kemudian tertarik mobil dan memantul ke leher Sultan.

Akibat dari peristiwa itu, tulang tenggorokan dan saluran makan Sultan putus. Upaya medis pun dilakukan, tetapi hingga saat ini Sultan tidak bisa bicara serta tidak bisa makan dan minum secara normal.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memanggil perusahaan provider yang mengelola jaringan di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Pemanggilan itu untuk mengonfirmasi pemilik Bali Tower terkait kecelakaan yang dialami Sultan dan upaya yang dilakukan Bali Tower usai kejadian tersebut.

Kabid Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Samsul Bahri mengatakan pihak Bali Tower tidak berkoordinasi kepada Bina Marga soal kecelakaan itu.

"Kalau memang tidak bisa dirapikan, tidak bisa dilakukan penataan, ya kami sesuai dengan ketentuan yang ada pertama kita teguran peringatan tertulis, dan juga tidak juga ada penataan kami putus kabel yang menjuntai itu," ujar Samsul, dilansir Antara, Senin (31/7).

Ia berujar Dinas Bina Marga juga mengecek langsung ke lapangan usai mengetahui kecelakaan akibat kabel menjuntai yang dialami Sultan. Hasilnya, Bina Marga mendapati keberadaan tower BTS yang kondisi kabelnya melintas di atas jalan.

Namun, keberadaan kabel utilitas, kata Samsul seharusnya tidak boleh berada di atas jalan raya dalam kondisi melintang.

Sementara itu, Heru Budi meminta jajarannya merapikan kabel serat optik yang semrawut di jalanan ibu kota. Kerapian kabel fiber optik adalah targetnya sejak menjabat pada Oktober 2022.

(lna/tsa)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat