Profil Capres Iran Saeed Jalili, Mantan Pemimpin Negosiator Nuklir
![Profil Capres Iran Saeed Jalili, Mantan Pemimpin Negosiator Nuklir Iran menggelar pemilihan presiden sejak Jumat (28/6) guna mencari pengganti mendiang Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/07/04/capres-iran-saeed-jalili_169.jpeg?w=650&q=90)
Iran menggelar pemilihan presiden putaran pertama sejak Jumat (28/6) guna mencari pengganti mendiang Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat.
Namun pada pilpres putaran pertama pekan lalu, belum ada capres yang mendapat suara prioritas. Pilpres putaran kedua pun akan digelar hari ini, Jumat (5/7) waktu setempat.
Saeed Jalili menjadi salah satu kandidat yang unggul dan melaju ke putaran kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai mantan pemimpin negosiator, Saeed Jalili menjadi orang pertama yang mendaftar sebagai capres pada 30 Mei lalu.
Ia pun disebut tak akan menyia-nyiakan "peluang bersejarah" yang tengah dihadapi negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Saeed Jalili merupakan seorang politikus dan administrator veteran. Ia memegang banyak peran penting sepanjang kehidupan berkariernya.
Melansir dari Mehr News, Jalili lahir di kota Masyhad pada 1965 dari pasangan Mohammad Hassan Jalili. Ayahnya merupakan seorang guru dan kepala sekolah bahasa Prancis, sedangkan ibunya berasal dari kota Ardabil.
Jalili menyelesaikan pendidikan dari tingkat dasar sampai menengah di kampung halamannya, Mahsyad.
Usai mengenyam pendidikan formal, ia lanjut belajar di Shahid Beheshti University untuk mengambil jenjang S1 jurusan Teknik Komputer pada 1979. Kemudian ia turut menyelesaikan pendidikan sampai S3 pada 1991.
Melansir dari situs resmi Jalili, ia kini menjabat sebagai Associate Profesor di Fakultas Teknik Elektro dan Komputer sejak 1993.
Selain itu, Jalili pernah bertugas di medan perang selama perang Irak-Iran pada 1986. Akibat perang tersebut, dia terluka parah hingga sebagian kaki kanannya hilang.
Lihat Juga : |
Usai perang, ia dipercaya sebagai pemimpin negosiator nuklir dan Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Kini, Jalili menjadi satu dari empat kandidat pemilu presiden ke-13 Iran. Ia pun sempat mengumumkan rencana di berbagai bidang ketika terpilih menjadi presiden, terutama sektor ekonomi.
Pemilihan presiden Iran digelar lebih cepat dari yang seharunya, untuk mencari pengganti mendiang Ebrahim Raisi yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Mei lalu.
Pemilihan presiden Iran diikuti warga yang berusia minimal 18 tahun. Pemenang akan ditentukan oleh suara mayoritas dengan lebih dari 51 persen suara.
(val/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
Iran Ancam Israel Jika Serang Libanon: Semua Front Bergerak
Masoud Pezeshkian vs Saeed Jalili Maju ke Pilpres Iran Putaran Dua
Pemilihan Presiden Iran Lanjut ke Putaran Kedua
Melihat Ekonomi Iran di Bawah Presiden Raisi yang Tewas Kecelakaan
Kekuatan Otomotif Iran yang Ditinggalkan Presiden Ebrahim Raisi
Harga Minyak Naik di Tengah Ketidakpastian Nasib Presiden Iran
Pengusaha Sawit Merasa Sedang Tidak Baik-baik Saja