80 Tewas di Jepang Diduga karena Minum Suplemen Penurun Kolesterol
![80 Tewas di Jepang Diduga karena Minum Suplemen Penurun Kolesterol Suatu perusahaan farmasi Jepang sedang menyelidiki 80 kematian yang berpotensi terkait suplemen yang mengandung ragi.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/07/31/ilustrasi-minum-vitamin_169.jpeg?w=650&q=90)
Suatu perusahaan farmasi Jepang sedang menyelidiki 80 kematian yang berpotensi terkait suplemen yang mengandung ragi. Jumlah ini meningkat dari yang sempat dilaporkan sebelumnya.
Perusahaan tersebut, Kobayashi Pharmaceutical, pada Maret telah melaporkan lima kematian yang berpotensi terkait beras CholesteHelp dan pil ragi merah yang diproduksinya.
Pejabat Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan suplemen tersebut mengandung asam puberulic, senyawa sangat beracun yang merupakan produk jamur. Suplemen diklaim dapat membantu menurunkan kolesterol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi lonjakan kematian tersebut, Menteri Kesehatan Keizo Takemi menyesalkan Kobayashi Pharmaceutical tidak memberikan informasi terbaru kepada kementerian lebih awal.
Dikutip dari Strait Times, perusahaan yang berbasis di Osaka itu belum memberikan informasi baru mengenai kematian yang berpotensi terkait dengan CholesteHelp sejak bulan Maret.
ADVERTISEMENT
Lihat Juga : |
Sejak Maret, Kobayashi Pharmaceutical telah menerima laporan dari 1.656 orang yang mencari nasihat medis untuk masalah kesehatan terkait CholesteHelp, dan 289 orang telah dirawat di rumah sakit.
CholesteHelp telah ditarik dari pasar Jepang dan China, satu-satunya negara tempat suplemen tersebut dijual, menurut juru bicara Kobayashi Pharmaceutical.
Takemi mengatakan pemerintah akan turun tangan lebih berperan aktif dalam penyelidikan.
"Kami tidak bisa membiarkan Kobayashi Pharmaceutical menanganinya lagi," katanya.
Kobayashi Pharmaceutical didirikan pada 1919. Meskipun bukan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Jepang, Kobayashi Pharmaceutical memproduksi berbagai suplemen dan produk kesehatan seperti penghangat tangan dan penyegar udara, beberapa di antaranya dijual di Amerika Serikat dan negara lain di Asia.
Pedoman kendali mutu terkait suplemen dan produk sejenis ditetapkan di Jepang pada tahun 2015.
Peraturan tersebut dianggap tidak seketat peraturan Jepang yang mengatur obat resep. Perusahaan biasanya melakukan pelaporan kepatuhan mandiri dan bukan menjalani pemeriksaan negara.
Lihat Juga : |
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Raih Penghargaan Kartini Awards
-
2 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Blitar
-
KPK Tangani 93 Kasus Korupsi dengan 100 Tersangka dalam 5 Bulan
-
Media Asing Soroti Zhang Zhi Jie Meninggal saat Laga AJC di Yogyakarta
-
Kajian Islam Bahasa Indonesia yang Selalu Ramai di Masjid Nabawi
-
Waspada Teroris, Pangkalan Militer AS di Eropa Siaga Penuh
-
KAI Buka Suara soal Pegawai Aniaya Istri hingga Tewas di Jakarta Timur
-
Mencegah Penipuan QRIS Palsu dengan BRIMerchant
-
Rupiah Bertenaga ke Rp16.321 Sore Ini
-
Daftar 29 Atlet Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024
-
Prediksi Portugal vs Slovenia: Ronaldo Bersinar atau Meredup?
-
Zhang Zhi Jie Meninggal, PBSI Ungkap Wasit Kendalikan Pertandingan
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
VIDEO: Detik-detik Roket H3 Jepang Meluncur ke Angkasa Pantau Bencana
-
Motor Roda 3 Can Am Resmikan Dealer di PIK
-
Detail Spesifikasi Inster, Mobil Listrik Termurah Hyundai
-
BYD Buka Dealer 4S di Jantung Kota Jakarta
-
Sexy Goath Sidang Mediasi dengan Juliette: Kecewa Berujung Seperti Ini
-
Jadwal Bioskop Trans TV 1-7 Juli 2024
-
Kris Dayanti soal Rencana Nikah Azriel dan Sarah: Satu Tahun Lagi
-
FOTO: Pengunjung Gunung Fuji Dibatasi kala Musim Pendakian
-
Perempuan Ini Setia Meski Suaminya Berubah Jadi Wanita
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso