Zelensky Pecat Komandan Senior Tentara Ukraina
![Zelensky Pecat Komandan Senior Tentara Ukraina Zelensky memecat komandan senior tentara Ukraina karena diduga tak kompeten dan penyalahgunaan kekuasaan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/05/18/presiden-ukrina-volodymyr-zelensky-2_169.jpeg?w=650&q=90)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat pejabat tinggi militer yang memimpin pasukan di wilayah timur negara itu, Letnan Jenderal Yuriy Sodol, pada Senin (24/6).
Letnan Jenderal Yuriy Sodol dipecat atas dugaan tidak kompeten, sekaligus menyalahgunakan kekuasaan selama invasi Rusia.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemecatan dilakukan Zelensky ketika Ukraina berjuang menahan pasukan Rusia di wilayah timur berbulan-bulan, hampir dua setengah tahun setelah perang.
"Saya memutuskan untuk mengganti Panglima Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Yuriy Sodol, dengan Brigadir Jenderal Andriy Gnatov," kata Zelensky dalam pidato malamnya sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dia tidak memberikan rincian mengenai alasan pemecatan tersebut namun keputusan tersebut diambil setelah muncul kritik dari seorang komandan brigade Azov, yang dikenal karena hubungannya dengan sayap kanan.
Komandan Azov Bogdan Krotevych sehari sebelumnya mengajukan pengaduan ke Badan Keamanan Negara (Security Service of Ukraine/SBU) dan menyerukan penyelidikan terhadap Sodol.
Menurut laporan media setempat, Krotevych menuduh Sodol tidak kompeten dan menyalahkannya atas kematian tentara Ukraina di garis depan.
Ukraina - yang kalah persenjataan dan jumlah pasukannya dari Rusia - telah mengalami kemunduran berbulan-bulan, dengan pasukan Moskow mengklaim desa-desa baru di wilayah timur hampir setiap minggu, namun tanpa membuat terobosan besar.
Sebelumnya, Zelensky menegaskan pihaknya terbuka untuk segera melakukan pembicaraan jika Moskow menarik pasukannya keluar dari wilayah Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Zelensky dalam konferensi damai yang digelar di Swiss, Minggu (16/6). Pihak Rusia sendiri tidak menghadiri konferensi tersebut.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuntut Ukraina menarik mundur pasukannya dari bagian selatan dan timur negara itu jika ingin invasi berakhir.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Pasukan Rusia masih menguasai kurang dari seperlima wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok pada 2014.
(AFP/chri)Terkini Lainnya
-
Kerugian Negara di Kasus Korupsi Jalur KA Langsa Capai Rp1,1 Triliun
-
DKPP: Ketua KPU Hasyim Sewa Apartemen Rp48 Juta Demi Merayu PPLN
-
KPK Sita 6 Rumah dan 2 Apartemen di Kasus APD Kemenkes
-
VIDEO: Penampakan Lokasi Insiden Maut Festival Keagamaan di India
-
Trump Bakal Bangun Gedung Megah Bak Istana di Arab Saudi
-
Daftar BUMN yang Dapat PMN 2024
-
Jepang Punya Uang Kertas Baru, Lebih Sulit Dipalsukan
-
IHSG Ceria di 7.196 Sore Ini
-
Reaksi Netizen Usai Gabriel Han Willhoft-King Direkrut Man City
-
Profil Han Willhoft-King, Pemain Keturunan Indonesia Direkrut Man City
-
Timnas Indonesia U-16 Rebut Tempat Ketiga Usai Hajar Vietnam 5-0
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
VIDEO: Luluh Lantak Karibia Diterjang Badai Beryl
-
Jokowi Soal Peretasan PDNS: Backup Semua Data Nasional
-
FOTO: Indonesia Resmi Punya Pabrik Baterai Terbesar di Asia Tenggara
-
Sejarah 54 Tahun Suzuki di Indonesia
-
Jokowi Tanda Tangan Kona Electric Saat Resmikan Pabrik Baterai Hyundai
-
Okie Sebut Gunawan Akan Selesaikan Masalah Mobil secara Kekeluargaan
-
One Piece Live Action Bocorkan Judul Episode Pertama Season 2
-
Ayu Ting Ting Beber Nasib Seserahan dari Fardhana Usai Batal Nikah
-
Merah Darah dan Perjalanan Anatomi Tubuh Koleksi Unveil Yuima Nakazato
-
Dokter Sebut Gejala Hepatitis Anak Tak Selalu Bermata Kuning
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso