yoldash.net

Swedia-Iran Saling Tukar Tahanan, Dalang Ekskusi Massal Bebas

Salah satu yang dibebaskan oleh Swedia adalah mantan pejabat Iran yang menjadi dalang eksekusi massal pada tahun 1980-an.
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengonfirmasi pertukaran tahanan antara pihaknya dengan Iran. (Foto: JOHN THYS/AFP)

Jakarta, Indonesia --

Swedia dan Iran saling bertukar tahanan, Sabtu (15/6). Salah satu yang dibebaskan oleh Swedia adalah mantan pejabat Iran yang menjadi dalang eksekusi massal pada tahun 1980-an.

Eks pejabat yang akan dibebaskan adalah Hamid Noury yang dihukum karena perannya dalam ekskusi massal tahanan politik di Iran pada tahun 1988 lalu. Sementara, Iran akan membebaskan dua warga Swedia yang ditahan di sana.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan warga negara Swedia Johan Floderus dan Saeed Azizi yang telah ditahan di Iran sedang berada dalam pesawat kembali ke Swedia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iran menggunakan mereka berdua sebagai pion dalam permainan negosiasi yang sinis dengan tujuan untuk membebaskan warga negara Iran, Hamid Noury, dari penjara di Swedia. Dia dihukum karena kejahatan serius yang dilakukan di Iran pada tahun 1980-an," kata Kristersson, mengutip CNN, Sabtu (15/6).

"Sebagai perdana menteri, saya memiliki tanggung jawab khusus untuk keselamatan warga negara Swedia. Oleh karena itu, pemerintah telah bekerja secara intensif dalam menangani masalah ini, bersama dengan badan keamanan Swedia yang telah bernegosiasi dengan Iran," lanjutnya.

Kristersson mengonfirmasi bahwa Noury saat ini sedang dibawa kembali ke Iran. Kristersson menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut mengenai pertimbangannya, dengan alasan keamanan.

Pertukaran tahanan ini dimediasi oleh Oman, kata kementerian luar negeri negara itu dalam sebuah pernyataan.

"Upaya Oman menghasilkan kedua belah pihak menyetujui pembebasan bersama, karena mereka yang dibebaskan dipindahkan dari Teheran dan Stockholm," katanya.

Noury sebelumnya ditangkap di bandara Stockholm 2019 silam dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan kejahatan perang atas eksekusi massal dan penyiksaan tahanan politik di penjara Gohardasht di Karaj, Iran, pada tahun 1988. Meski begitu, dia membantah seluruh tuduhan tersebut.

Sementara itu, Floderus seorang karyawan Uni Eropa, ditangkap di Iran pada tahun 2022 dan didakwa menjadi mata-mata untuk Israel dan "korupsi di muka bumi", sebuah kejahatan yang dapat dikenai hukuman mati.

Saeed Azizi yang berkewarganegaraan ganda Swedia-Iran ditangkap di Iran pada November 2023 dengan tuduhan yang disebut Swedia sebagai "kesalahan."

Warga negara ganda Swedia-Iran lainnya, Ahmadreza Djalali, yang ditangkap pada tahun 2016, masih mendekam di penjara Iran. Djalali yang berprofesi sebagai dokter pengobatan darurat ditangkap pada tahun 2016 ketika sedang melakukan kunjungan akademis ke Iran.

(tim/dmi)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat