Zelensky Klaim Xi Jinping Sudah Janji Tak Bakal Jual Senjata ke Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim China berjanji tidak akan menjual senjata apapun ke Rusia.
Zelensky mengklaim janji itu diutarakan langsung oleh Presiden Xi Jinping ketika keduanya bertelepon baru-baru ini.
"Saya telah melakukan percakapan tegas dengan pemimpin China. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menjual senjata apapun ke Rusia. Kita lihat saja apakah dia orang yang terhormat, dia tidak akan menjualnya, karena dia telah memberikan janjinya kepada saya," ungkap Zelensky saat konferensi Pers dikutip Reuters, Kamis (13/6).
Meski begitu, Zelensky tidak menyebutkan spesifik kapan percakapan dengan Xi itu berlangsung.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang juga ada bersama Zelensky saat Konferensi Pers ikut menilai bahwa sebenarnya China membantu Rusia dalam aspek teknologi dalam peperangan dengan Ukraina.
"Ngomong-ngomong, China tidak memasok senjata tetapi (memasok) kemampuan untuk memproduksi senjata-senjata tersebut dan teknologi yang tersedia untuk melakukannya, jadi China sebenarnya membantu Rusia," ujar Biden.
Pertemuan Biden dan Zelensky ini berlangsung di sela-sela pertemuan puncak negara G7 di Italia. Invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022 juga menjadi salah satu pembicaraan pemimpin negara G7.
Dalam pertemuan bilateral Biden dan Zelensky, Ukraina dan AS sepakat untuk menandatangani perjanjian keamanan terkait pengembangan angkatan bersenjata Kiev yang dinilai sudah ketinggalan zaman.
Perjanjian itu disebut sebagai tanda-tanda Ukraina yang kian mendekat untuk melancarkan keanggotaan di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Ini adalah perjanjian mengenai keamanan dan juga perlindungan kehidupan manusia," ungkap Zelensky.
Perang Rusia-Ukraina yang sudah memasuki tahun kedua telah menelan ribuan korban jiwa. Sejak Rusia mengubah status operasi khusus menjadi perang, Moskow terus menggempur beberapa wilayah Ukraina.
Zelensky sebagai kepala negara turut melakukan berbagai upaya untuk mencari bantuan dari komunitas internasional. Hal itu ia lakukan agar negaranya bisa tetap bertahan dari gempuran Rusia.
(val/rds)[Gambas:Video CNN]