yoldash.net

Gaduh Kasus Indosarang, Apa Awal Mula Anggapan Orang Korea Rasis?

Sejumlah warga Korea Selatan baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial karena dituduh rasis terhadap warga negara asing.
Ilustrasi. Kota Seoul Korsel. (iStock/SeanPavonePhoto)

Jakarta, Indonesia --

Sejumlah warga Korea Selatan baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial karena dituduh rasis terhadap warga negara asing.

Situs forum diaspora Korsel di Indonesia bernama Indosarang menjadi perbincangan warganet.

Sebab, unggahan tersebut memuat berbagai hal yang menyampaikan tindakan rasisme terkait orang Indonesia dan Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa awal mula anggapan bahwa Korea Selatan rasis terhadap masyarakat yang berasal dari negara lain?

ADVERTISEMENT

Anggapan soal rasisme Korsel terhadap warga negara asing ternyata sudah ada sejak lama.

Studi yang dilakukan Claremont College, anggapan itu muncul bersamaan dengan sifat individualis warga Korea Selatan ketika rasa kolektivisme atau kebersamaan mulai luntur.

Sebab, kepentingan kolektif dari zaman penjajahan bangsa Mongolia hingga Jepang membuat warga setempat merasa ingin meraih tujuan bersama demi lepas dari belenggu penjajahan.

Namun hal itu disebut mulai tergerus hingga memasuki generasi yang lebih muda. Fenomena perantauan warga Korsel ke berbagai negara maju seperti Amerika Serikat membuat hal tersebut semakin menguat.

"Dalam hal ini, orang Korea Amerika memiliki nilai tertinggi dalam hal individualisme secara horizontal, bukan individualisme vertikal," demikian tertulis dalam artikel jurnal tersebut.

Individualisme horizontal bermakna sebagai penilaian individu terhadap perbedaan status dengan warga asing.

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa imigran yang berasal dari Korsel cenderung memiliki sifat individualis terhadap warga yang telah bermukim di sekitarnya. Hal itu pun terbawa oleh imigran yang kembali lagi ke tanah airnya.

Pada sisi lain, pengamat studi Asia Timur dari Universitas Diponegoro, Yuwanto, menyebut kultur Korsel mempunyai pengaruh besar dari China sebagai satu rumpun kawasan Asia Timur.

Karena kesamaan budaya itu, sifat individualisme cenderung tidak bisa dibuktikan.

"Tidak ada satu bukti bahwa orang Korea Selatan itu lebih individualis atau kurang individualis dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur," ungkap Yuwanto kepada Indonesia.com.

"Jangan lupa, kultur Konfusianisme masyarakat Asia Timur juga membuat mereka 'less-individualistic' dibandingkan masyarakat yg liberalistik," tambahnya.

Perilaku yang dilakukan sejumlah warganet Korsel baru-baru ini memang menuai kontroversi dan amarah netizen Indonesia.

Kegaduhan di medsos mencuat saat forum diaspora Korea Selatan di Indonesia Indosarang menjadi perbincangan usai memuat unggahan yang diduga rasis terkait orang Indonesia dan Islam.

Sejumlah warganet RI menyampaikan kekesalan mereka di media sosial terkait situs ini, beberapa meminta orang-orang Korsel yang diduga rasis tersebut kembali ke negaranya.

Berdasarkan penelurusan Indonesia,com, komentar rasis yang diduga dimuat di Indosarang tampaknya sudah dihapus oleh manager atau pemilik situs tersebut yang masih anonim.

Namun, memang terlihat ada beberapa unggahan terbaru yang merujuk pada permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi imbas postingan rasisme tersebut.

Yuwanto kemudian berpendapat, fenomena rasialisme memang suatu kasus yang bersifat umum. Namun ia percaya tindakan rasisme akan muncul jika ada suatu kasus khusus yang mendasari perilaku seseorang.

"Jadi Korea Selatan sesungguhnya mungkin kalau ada rasisme sepanjang yang saya amati itu bukan satu tren atau satu gejala yang bersifat umum. Tapi mungkin hanya karena kasus-kasus tertentu," ucap Yuwanto.

"Tapi dalam konteks ini, kecenderungan rasisme yang mungkin tadi ditemukan dalam kasus perlakuan rasis itu hanya (dilihat dari jenis) kasusnya," tambahnya.

Dengan demikian, kasus rasis sejumlah warga Korea pun menurut Yuwanto tidak bisa disimpulkan bahwa tindakan itu merupakan bagian dari nilai-nilai umum orang Korea. 

Bersambung ke halaman berikutnya...

Anggapan soal Rasisme dan Xenophobia di Antara Warga Korea

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat