Perang Saudara di Myanmar, Junta Culik Warga Jadi Tentara Cadangan
Junta militer disebut mulai menculik warga usia remaja untuk dijadikan tentara cadangan dalam perang saudara di Myanmar.
Junta Myanmar diklaim mulai kekurangan tentara lantaran terbunuh atau kabur saat bertempur melawan kelompok perlawanan bersenjata negara itu usai kudeta militer pada Februari 2021.
Media independen Myanmar The Irrawaddy melaporkan bahwa junta militer menemukan cara baru untuk melancarkan teror terhadap warga sipil.
Salah satunya dengan memulai penculikan terhadap warga Myanmar, terutama para remaja dari rumah, tempat kerja, dan jalanan, buat dijadikan tentara cadangan.
Sejumlah warga lokal menuturkan kesaksian mereka bahwa warga yang dianggap memenuhi syarat wajib militer diculik oleh para anggota junta di daerah Magwe, Bago, Yangon, dan Ayeyarwady.
Para korban penculikan ini kemudian dipaksa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum diangkut ke kamp pelatihan militer Myanmar.
Para penculik dikabarkan 'bergentayangan' di kota-kota hingga desa-desa untuk menculik warga. Mereka mengincar target melalui data dokumen kependudukan kota dan desa.
Junta Myanmar menetapkan aturan wajib militer pada 10 Februari lalu setelah pasukannya banyak menderita kekalahan dari sejumlah kelompok perlawanan.
Dalam pengumuman resmi mereka, pria antara 18-35 tahun harus menjalani wajib militer selama dua tahun, sedangkan wanita 18-27 tahun juga wajib gabung militer selama dua tahun.
Kebijakan radikal itu pun membuat sejumlah warga memilih kabur dari Myanmar. Sempat geger pula dua gadis remaja Myanmar tewas terinjak-injak di tengah serbuan warga di kantor imigrasi Mandalay untuk keluar dari negara itu.
Kepanikan dan kekhawatiran warga memuncak setelah kabar bahwa junta Myanmar melancarkan penculikan untuk memaksa gabung di militer bertempur melawan pasukan pemberontak.
Sebelumnya, hampir 50 tentara junta militer Myanmar menyerah ke kelompok etnis bersenjata di Tanintharyi pada awal pekan ini.
Cabang kelompok bersenjata Pasukan Nasional Karen (KNU), Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA), mencegat junta di Tanintharyi, Kota Myeik pada Selasa (23/4).
Kelompok itu juga menyerang pasukan junta. Imbas serangan mereka enam tentara junta meninggal.
(tim/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Jokowi Ajak Menteri dan Relawan Nobar Timnas U-23 di Istana
-
Nisa Ratu Narkoba Aceh Dituntut Vonis Mati
-
Kapolresta Manado Diperiksa Propam Terkait Bunuh Diri Brigadir RA
-
VIDEO: Detik-detik Bentrok Pendukung Palestina dan Israel di UCLA
-
Uzbekistan, Tanah Kelahiran Ulama Masyhur Imam Bukhari
-
VIDEO: Panas Ekstrem, Warga India Pilih Berendam di Laut
-
Daftar 23 Pengusaha Penyumbang Bonus Rp23 M Buat Timnas U-23
-
BI Pamer Rupiah Masih Lebih Unggul Dibanding Lira hingga Yen
-
Bahlil Blak-blakan Alasan Investasi Foxconn di RI Ngaret
-
Keluarga Marselino dan Ridho Hadir dalam Nobar di Balai Kota Surabaya
-
Momen Lucu Valentino Rossi Diabaikan Bagnaia yang Juara MotoGP Spanyol
-
Eks Menpora Malaysia Minta FAM Tiru Strategi Indonesia
-
BSSN Ungkap Modus Bobol Rekening Lewat WhatsApp, Cek Cara Cegahnya
-
Samsung Targetkan Rilis Dialek Lokal Indonesia di Galaxy AI Tahun ini
-
Badan Geologi Bongkar Penyebab Gempa Garut M6,2
-
Pakar Jelaskan Sulitnya Kemudikan Moge Harley-Davidson
-
Spesifikasi Harley Dipakai Suami Istri Tewas Kecelakaan di Probolinggo
-
Minta Pertamax Diisi Pertalite, Pemilik LCGC Ngamuk di SPBU
-
Sinopsis Cell, Bioskop Trans TV 29 April 2024
-
Tiket 3 Kota Ludes, Tur Sheila on 7 Tunggu Aku Di Tersisa 2 Kota
-
ZEROBASEONE Gelar Konser Tunggal Perdana di Indonesia 26 Oktober
-
Catat, 7 Kebiasaan yang Dapat Mengecilkan Payudara
-
VIDEO: Rayakan Ultah Ke-70, Godzilla 'Mengamuk' di Gedung Tokyo
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso