AS Tolak Setop Kirim Senjata ke Israel
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menolak menyetop pasokan senjata untuk militer Israel terkait serangan ke Palestina.
Menlu AS Antony Blinken mengatakan, pihaknya tak berencana menyetop pasokan senjata yang dimaksud. Hal itu disampaikannya dalam merespons tuntutan massa aksi pro-Palestina.
"Tidak [berencana menyetop pasokan senjata untuk Israel], kami berfokus pada hal yang menjadi kepentingan-kepentingan Amerika Serikat. Bagaimana kami bisa mencerminkan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai kami itu dalam kebijakan luar negeri di berbagai negara, baik dengan Israel atau dengan negara lain," kata Blinken kepada CNN, Jumat (27/4).
Blinken mengatakan, pemerintah AS menghargai pendapat banyak orang tentang hal tersebut dan akan mempertimbangkannya. Namun, ia tak menjelaskan bagaimana AS akan mempertimbangkan masukan massa pro-Palestina.
Saat ditanya tentang menyelesaikan konflik di Gaza, Blinken melempar bola ke Hamas. Dia menyebut, semua tergantung Hamas.
"Tergantung Hamas untuk memutuskan bila mereka akan memperbolehkan gencatan senjata dilanjutkan atau tidak," ucap Blinken.
AS, kata Blinken, menyiapkan rencana normalisasi hubungan antara Israel dengan Arab Saudi. Rencana itu dibuat bersamaan dengan solusi untuk Israel dan Palestina yang rencananya selesai sebelum gencatan senjata.
"Untuk benar-benar mewujudkan hal ini, konflik di Gaza harus diakhiri. Dan seperti yang saya katakan, harus ada resolusi terhadap permasalahan Palestina, atau setidaknya kesepakatan tentang cara menyelesaikannya," ucapnya.
Sebelumnya, mahasiswa di AS menggelar sejumlah aksi unjuk rasa pro-Palestina. Mereka menggelar tenda dan kamp di jalanan dan kompleks kampus.
Setelah aksi meluas, aparat menangkap sekitar 500 orang mahasiswa. Pihak berwenang AS mengklaim 93 orang ditangkap dengan alasan masuk tanpa izin ke University of Southern California (USC).
Sebanyak 34 mahasiswa pedemo pro-Palestina juga ditangkap di Texas University di Austin terkait demonstrasi.
Terkini Lainnya
-
Eks Anak Buah: SYL dan Istri Beli Kacamata Pakai Duit Kementan
-
Polisi Sebut Rio Reifan Baru Bebas 2 Bulan dari Lapas saat Ditangkap
-
Anies di Depan Relawan: Pertandingan Besok Lebih Rendah dari Pilpres
-
PBB: 37 Juta Ton Puing Berserakan di Gaza Imbas Agresi Israel
-
VIDEO: Penampakan Kerusakan usai Tornado Melanda Oklahoma
-
Apakah Pengadilan ICC Bisa Tangkap Netanyahu?
-
Daftar 23 Pengusaha Penyumbang Bonus Rp23 M Buat Timnas U-23
-
IHSG Naik Pesat 1,7 Persen ke 7.155 di Saat Rupiah Ambrol
-
Jokowi Bahas Ekspor Listrik Hingga PLTS di IKN dengan PM Singapura
-
Netizen Respons Ramai Pejabat Gelar Nobar Timnas U-23
-
Kode Calvin Verdonk Menuju Indonesia, Urus Naturalisasi?
-
Bek Timnas U-23 Komang Teguh Blak-blakan soal Julukan 'Komeng'
-
BSSN Ungkap Modus Bobol Rekening Lewat WhatsApp, Cek Cara Cegahnya
-
VIDEO: Cuaca Panas India, Hewan di Kebun Binatang Diberi Makan Es Krim
-
SDM Berliterasi Digital Jadi Kunci Masa Depan Indonesia
-
Banderol Mobil-mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung
-
Kartu Khusus Beli Pertalite, Mobil di Atas 1.400 Cc Dibatasi 15 Liter
-
Kecelakaan Touring, Suami Istri Boncengan Harley Tewas di Probolinggo
-
Ashanty Minta Maaf Viral Anang Cecar Ghea Indrawari Soal Nikah
-
Sean Diddy Combs Ajukan Mosi Tolak Tudingan Pelecehan Seksual
-
Queen of Tears Resmi Jadi Drama tvN Rating Tertinggi, Kalahkan CLOY
-
3 Wanita Terinfeksi HIV Usai Perawatan Kecantikan di Spa Tak Berizin
-
17 Bandara Internasional di Indonesia Tersisa Usai Dihapus Kemenhub
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso