yoldash.net

SDM Berliterasi Digital Jadi Kunci Masa Depan Indonesia

Tenaga Ahli Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Riant Nugroho menegaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
Panel Akademisi Praktisi Kreativitas dan Literasi Digital, Faktor Kunci Masa Depan Indonesia. (Foto: Arsip Kominfo)

Jakarta, Indonesia --

Tenaga Ahli Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Riant Nugroho, menegaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

Demikian disampaikan Nugroho di kampus Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta bagaimana Indonesia, khususnya talenta digital menyikapi perkembangan yang ada.

Nugroho mengingatkan bahwa di era digital ini, manusia tidak boleh hanya mengandalkan kecerdasan digital tanpa memelihara kecerdasan manusianya. Sebab, hal ini berpotensi membawa risiko besar di masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, penting untuk memperkuat talenta digital, tidak hanya dalam hal penggunaan teknologi yang umum, tetapi juga dalam pengembangan keterampilan digital kreatif seperti kewirausahaan digital," katanya dalam keterangan resmi dikutip Senin (29/4).

Untuk itu, ia menekankan bahwa manusia harus mampu beradaptasi dan berinovasi di era digital dengan mengembangkan kecerdasan digital kreatif. Hal ini menjadi kunci untuk memanfaatkan AI secara optimal dan meminimalisir risikonya.

ADVERTISEMENT

Sementara Pegarah Siberkreasi Novi Kurnia menyoroti bahwa di era transformasi digital, kita dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk penyebaran hoax, hate speech, dan tipuan yang semakin mudah dilakukan melalui media digital.

"Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kuat dalam literasi digital menjadi sangat penting," ujar Novi.

"Indonesia telah membuat kemajuan dalam indeks literasi digital, tetapi masih dihadapkan pada tantangan, terutama dalam hal keamanan digital," kata Novi yang juga akademisi dari UGM dan koordinator Japelidi.

Novi pun memberikan sejumlah contoh bagaimana literasi digital dapat dilakukan secara kreatif dan langsung terjun ke masyarakat sebagaimana yang dilaksanakan oleh Tular Nalar, Japelidi dan Siberkreasi.

Dalam kesempatan ini, Staf Pengajar di STMM MMTC Yogyakarta Yolanda P.D mengatakan bahwa transformasi digital tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang transformasi manusia.

"Mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi masa depan digital yang cepat berubah memerlukan peningkatan literasi digital, peningkatan kapasitas SDM, dan penyesuaian pendidikan dengan kebutuhan industri digital," pungkasnya.

Pentingnya peran talenta digital dari berbagai generasi, kata dia, tidak bisa diabaikan. Karena merekalah yang akan menjadi penggerak inovasi dan adopsi teknologi di masa depan.

Dia pun mengajak sivitas akademika dimanapun untuk terus membangun dan mengasah kemampuan menggunakan teknologi digitalnya secara produktif dan kreatif.

(inh/inh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat