Ruwet Masalah Film Vina: Antara Etika, Hukum, dan Edukasi - Halaman 2
![Edukasi Penonton + Tanggung Jawab Kreator Kemelut dan kontroversi yang dihadapi film Vina: Sebelum 7 Hari terbilang cukup kompleks dan berlapis.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/05/16/keluarga-vina-cirebon-bertemu-hotman-paris-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Menurut amatan Hikmat, kegaduhan soal Vina: Sebelum 7 Hari berawal dari perbedaan nilai yang dianut penonton film Indonesia. Setiap penonton memiliki kompas moral yang beragam saat mengonsumsi film.
Edukasi lantas menjadi solusi konkret yang dapat digencarkan. Nilai moral masyarakat secara kolektif perlu ditumbuhkan, terutama terhadap konten-konten yang muncul di film atau medium hiburan lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Literasi itu juga patut dibarengi sosialisasi tentang budaya menyaksikan film sesuai dengan klasifikasi usia. Situasi ini merupakan sumbu dari segala persoalan, tetapi tidak kunjung teratasi.
Hikmat kemudian menilai edukasi menjadi satu urgensi yang paling tepat untuk dilaksanakan, alih-alih mendorong lembaga tertentu untuk memiliki kuasa lebih dalam menyensor hingga menentukan nasib penayangan sebuah film seperti pada masa lalu.
ADVERTISEMENT
"Pendidikan melek klasifikasi dan melek film itu tanggung jawab berbagai pihak, termasuk orang tua dan juga media," ungkap Hikmat.
"Itu adalah fakta yang harus kita hadapi... Berarti yang harus ditingkatkan edukasinya, bukan ditingkatkan kuasa sensornya," lanjutnya.
Namun, bukan berarti produser dan sutradara bisa bebas dalam situasi ini. Pembuat film perlu bertanggung jawab atas karya yang mereka suguhkan ke publik.
![]() |
Hikmat mengatakan pembuat film dapat memenuhi tanggung jawab itu dengan terbuka atas kritik setelah film dirilis. Sutradara dan produser juga harus terbuka jika ada yang mengoreksi nilai-nilai film mereka.
Persoalan tanggung jawab juga disampaikan oleh Komisioner Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin. Mariana menilai film yang didasarkan dari kisah nyata ada baiknya memberikan pelajaran, empati, atau empati terhadap korban.
Apalagi, sineas selaku kreator adalah pihak yang paling paham menerjemahkan kisah nyata tersebut menjadi gagasan hingga adegan dalam layar. Selain itu, sineas kini juga sudah diberikan kekuasaan penuh menentukan adegan yang harus disensor.
"Jadi seharusnya film itu kalau menaikkan kisah nyata tentang tragedi, dia perlu menunjukkan empati dan tanggung jawabnya," kata Mariana.
"Kalau soal tanggung jawab dari pembuat karyanya, tapi kan kepekaannya harus diuji ketika membuat film itu. Bukan semata-mata agar pelakunya ditangkap, tapi juga pikirkan korbannya yang sudah enggak ada, dan juga keluarganya," kata Mariana.
Setelah itu, industri film perlu menumbuhkan keragaman film yang beredar di layar lebar. Keragaman produk itu menjadi krusial untuk mencegah sejumlah produser yang kerap latah dalam menentukan arah produksi film.
Hikmat juga meyakini pilihan film yang kian beragam bakal memperkecil peluang dominasi film dengan penuh kontroversi.
"Sebenarnya yang harus ditumbuhkan keragaman minat masyarakat yang harus lebih banyak. Jadi, supaya produser enggak keenakan kalau satu laku terus latah gitu," ujar Hikmat.
"Kalau masyarakat punya pilihan yang sama-sama bikin ingin menonton, saya kira film-film yang sekadar latah saja usia [tayangnya] pendek." lanjutnya.
![]() |
Terkini Lainnya
-
Banjir Sempat Rendam 35 RT Imbas Hujan Deras Jakarta
-
Dosen Unair Tolak Dokter Asing Dipecat, Kemenkes Tegaskan Tak Terlibat
-
PKB: Ridwan Kamil Tak Punya Nama di Jakarta
-
Israel Evaluasi Gagasan Baru Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza
-
Israel Serang Gaza, 28 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
FOTO: Ribuan Warga Palestina Eksodus dari Gaza Selatan
-
Pelindo Pindahkan Data ke Swasta Demi Antisipasi Serangan Siber
-
FOTO: Geliat Penjualan Peralatan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru
-
Dukung Produk Lokal, Shopee Perluas Akses UMKM Lewat Platform Inklusif
-
Spanyol vs Jerman: Kenangan Manis La Furia Roja Lawan Der Panzer
-
Media Vietnam Soroti Pukulan Telak Usai Kalah 0-5 dari Timnas U-16
-
FOTO: Latihan Inggris Full Senyum Jelang Lawan Swiss
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Terduga Hacker Beri Link Kunci PDNS, Ancam Sebar Data jika Tak Dipakai
-
Brain Cipher Serahkan Kunci Data PDNS Gratis ke Pemerintah
-
FOTO: Urus SIM Pakai BPJS Kesehatan Mulai 1 Juli 2024
-
Pabrik Baterai Modal Indonesia Jadi Pemain Mobil Listrik Global
-
VIDEO: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Hyundai di Karawang
-
Aditya Zoni Benarkan Pernah Talak Yasmine Ow Sebelum Digugat Cerai
-
Misteri Siapa Suami Opah yang Juga Kakek Upin & Ipin
-
Bikin Israel Ketar-ketir, Apa Itu Virus West Nile?
-
Direkomendasikan Banyak Ahli, Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Berapa Km?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso