yoldash.net

Review Film: Aquaman and the Lost Kingdom - Halaman 2

Review Aquaman and the Lost Kingdom: Film ini ternyata tidak terlalu spesial walau mengemban tugas mengakhiri waralaba DC Extended Universe (DCEU).
Review Aquaman and the Lost Kingdom: Film ini ternyata tidak terlalu spesial walau mengemban tugas mengakhiri waralaba DC Extended Universe (DCEU). (Warner Bros.)

Sementara itu, Patrick Wilson membawa Orm menjadi karakter yang berhasil mendapatkan simpati penonton.

Karakter Orm berkembang menjadi jauh lebih dewasa dibanding film pertama. Wilson juga mampu mempertegas nuansa karakter Orm yang menghadapi situasi benci jadi cinta kepada Arthur Curry.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keseruan itu sayangnya tidak didukung dengan keunggulan aspek-aspek lain. Aquaman and the Lost Kingdom memangkas banyak logika cerita, terutama ketika mengaitkan dunia daratan dan lautan.

Tengok saja saat cerita menampilkan Orm kikuk beradaptasi di dunia daratan yang terasa tanggung-tanggung. Ia terlihat bingung saat mencoba berlari serta tak tahu makanan yang ada di daratan, tetapi terlihat biasa saja dalam adegan lain.

ADVERTISEMENT

Saya menduga itu bisa terjadi lantaran James Wan tergesa-gesa dalam menjahit cerita. Dugaan itu pun semakin kuat ketika film ini berakhir dengan klimaks yang lewat begitu saja.

Meski begitu, saya terkesan dengan adegan bertarung Aquaman dan Manta di ujung film. Adegan itu menyuguhkan pertarungan jarak dekat dengan koreografi menawan, serta pengambilan gambar yang bervariasi.

Aquaman and the Lost Kingdom (2023). (Warner Bros.)Review film Aquaman and the Lost Kingdom (2023): film ini bukanlah film superhero yang bagus, tetapi juga tak bisa dikatakan jelek. (Warner Bros.)

Urusan teknis juga tak sepenuhnya memuaskan. Efek CGI tampaknya menjadi momok yang tidak sanggup diatasi tim VFX Aquaman and the Lost Kingdom.

James Wan tampak berusaha mengeksplorasi kerajaan Atlantis dengan berbagai detail. Namun, saat bangsa bawah laut itu muncul sebagai latar cerita, eksekusinya justru kurang memuaskan.

Berbagai efek visual yang disajikan terasa begitu kasar, bahkan sejak kuda laut milik Aquaman muncul di awal cerita. Efek CGI dan animasi yang mengecewakan itu pun konsisten hingga akhir film.

Hal lain yang patut disorot yakni banyaknya adegan mengagetkan bak jumpscare dari James Wan. Saya sempat terkejut karena James Wan ternyata bisa menyelipkan adegan semacam itu dalam Aquaman 2.

Mungkin saja, ini merupakan sinyal dari Wan bahwa ia sesungguhnya rindu mengerjakan film-film horor.

Aquaman and the Lost Kingdom bukanlah film superhero yang bagus, tetapi juga tak bisa dikatakan jelek. Film ini hanya patut untuk dijadikan hiburan akhir pekan, terutama bagi pencinta cerita superhero ringan atau buddy movie yang penuh suguhan bromance.

[Gambas:Youtube]



(end)

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat