Jakarta, Indonesia --
The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes merupakan film prekuel dari The Hunger Games (2012) yang berlatar 64 tahun sebelum film yang dibintangi Jennifer Lawrence tersebut.
Kisah The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes membawa penonton mengarungi masa muda presiden Panem, Coriolanus Snow, yang dikenal kejam dalam serial The Hunger Games.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan ending The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes.
Dalam The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes, Snow digambarkan berusia 18 tahun dan berambisi mengembalikan kejayaan keluarganya yang memudar akibat perang pemberontakan distrik.
Coriolanus Snow yang menjadi mentor peserta Distrik 12, Lucy Gray Barid, berhasil membawa muridnya itu menjadi pemenang meski menggunakan berbagai cara licik.
Kecurangan Coriolanus ketahuan, ia pun diuji oleh Ketua Permainan Hunger Games, Dokter Gaul, dengan penugasan menjadi prajurit di distrik.
Coriolanus lolos dari ujian itu dengan mengkhianati sahabatnya, Sejanus Plinth. Meski di distrik Snow bertemu lagi dengan Lucy Gray yang ia suka, Snow sejatinya lebih memilih kenyamanan Capitol.
[Gambas:Video CNN]
Snow dan Lucy pun berpisah di hutan. Kala itu, keduanya sedang berjalan dan hujan tiba. Snow keceplosan menyebut ia sudah membunuh tiga orang, bukan dua seperti yang diucap ke Lucy.
Lucy mulai curiga dan merasa tak aman. Dengan tenang, ia perlahan berusaha melepaskan diri dari Snow dengan alasan mencari tanaman bernama Katniss.
Snow yang tak curiga mengizinkannya. Namun Lucy lama tak kembali. Saat Snow mencarinya, ia hanya menemukan syal milik Lucy. Ketika diambil, seekor ular mematuknya.
Sembari marah-marah, ia berhalusinasi melihat Lucy Gray dan menembakinya. Snow pun memilih kembali ke Capitol dan Dokter Gaul demi takhta dan warisan yang sudah disiapkan.
Lanjut ke sebelah...
The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes menampilkan alasan mengapa Presiden Snow sangat membenci pemberontakan yang dilakukan warga distrik.
Coriolanus Snow muda merupakan harapan terakhir keluarga Snow yang dulunya kaya dan berkuasa. Pemberontakan itu membuat ayahnya terbunuh dan keluarga mereka jatuh miskin.
Kehidupan penuh penderitaan pasca pemberontakan itu membuat Coriolanus Snow memiliki dendam mendalam terhadap pemberontak dan tak ingin kejadian serupa terjadi di masa itu ataupun masa mendatang.
Sikap Snow yang rela melakukan apapun demi mencegah pemberontakan juga sudah terlihat dalam film ini. Ia rela mengkhianati sahabatnya, Sejanus Plinth, yang menginisiasi gerakan pemberontakan di Distrik 12.
Hal itu mengingatkan pada kisah Snow yang mengerahkan segala cara untuk membunuh Katniss Everdeen dari Distrik 12 di The Hunger Games 1-4.
Selain itu, film ini juga menampilkan Snow yang tak menghargai upaya sepupunya, Tigris, yang merawat dan mendukung Snow.
[Gambas:Video CNN]
Tigris berbeda dengan Snow yang serakah. Tigris tak senang ketika Snow akhirnya memihak Capitol. Itulah mengapa Tigris membantu melindungi Katniss dan teman-temannya ketika mereka menyusup ke Capitol di Film Mockingjay.
The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes juga menyinggung soal Mockingjay dan lagu legendaris, The Hanging Tree, yang kerap dinyanyikan Katniss.
Alkisah, Mockingjay adalah burung mutan yang tak diduga Capitol. Burung itu merupakan lawan dari burung penyadap milik Capitol, Jabberjays. Jabberjays pula digunakan Coriolanus saat mengkhianati Sejanus.
Mockingjay merupakan simbol perlawanan yang membuktikan Capitol tak dapat mengontrol segalanya. Mockingjay menirukan suara-suara dengan sendirinya, termasuk suara nyanyian The Hanging Tree ciptaan Lucy Gray.
[Gambas:Photo CNN]
The Hanging Tree merupakan nyanyian seruan gerakan perlawanan yang tercipta ketika para pemberontak dihukum gantung oleh prajurit Capitol di Distrik 12 dan disaksikan seluruh warga.
Di sisi lain, Mockingjay nyatanya adalah sosok Songbirds yang merupakan julukan Lucy Gray dalam Hunger Games ke-10. Sementara itu dalam seri Hunger Games sebelumnya, Mockingjay juga julukan bagi Katniss. Hal itulah yang diduga membuat Lucy adalah akar perlawanan Katniss.
The Hunger Games: Ballad of Songbirds and Snakes kembali diarahkan Francis Lawrence dengan naskah garapan Michael Lesslie dan Michael Arndt. The Ballad of Songbirds and Snakes merupakan hasil adaptasi novel berjudul sama garapan Suzanne Collins.
Deretan bintang Hollywood papan atas turut meramaikan film ini, seperti Tom Blyth, Rachel Zegler, Peter Dinklage, Hunter Schafer, Josh Andres Riveira, Jason Schwartzman, dan Viola Davis.
[Gambas:Youtube]