yoldash.net

Review Film: The Medium - Halaman 2

Review film The Medium menilai kegilaan mulai terjadi jelang akhir tanpa henti. Beberapa hal menjadi catatan tapi tak mengganggu kenikmatan menonton.
Review film The Medium menilai kegilaan mulai terjadi jelang akhir tanpa henti. Beberapa hal menjadi catatan tapi tak mengganggu kenikmatan menonton. (Foto: Arsip GDH 559 via Twitter)

Satu hal yang patut disoroti adalah Narilya Gulmongkolpech, pemeran Mink, sangat ciamik menjadi orang yang kerasukan begitu banyak roh. Aktingnya betul-betul membekas di pikiran bahkan setelah keluar dari studio bioskop.

Banjong pun seakan semakin menginjak gas jelang akhir film. Ritual mistis dengan penuh mantra, hingga teror penuh darah digelontorkan benar-benar tanpa henti mulai saat itu hingga akhir film.

Namun di saat bersamaan, cerita terasa tak rasional ketika mempertimbangkan aksi kamerawan tim dokumenter dalam mengambil gambar. Bila dipikir-pikir, ada banyak adegan di film ini yang sejatinya terasa mustahil mengambil gambar dalam kondisi seperti dalam cerita, bila mengacu pada gaya dokumenter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film Thailand The MediumReview film The Medium: Ketika dukun bertemu dengan Ming yang kerasukan banyak roh.  (Foto: Arsip GDH 559 via Twitter)

Secara garis besar, The Medium merupakan film horor yang sepertinya akan mudah dinikmati penonton di Indonesia. Latar belakang tempat serta ritual keyakinan yang ditampilkan seperti masih bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, The Medium juga menjadi salah satu film yang tepat untuk kembali ke bioskop demi bisa menikmati teror secara maksimal.

ADVERTISEMENT

Na Hong-jin pun walau duduk di kursi produser dan pemberi ide cerita, seperti masih meninggalkan jejak dalam film ini. Beberapa bagian The Medium sedikit mengingatkan dengan The Wailing, salah satunya adalah mengenai hal yang diyakini.

Hal tersebut pun dikonfirmasi Sutradara Banjong, "Sutradara Na dan saya setuju untuk membuat film yang tidak hanya membuat orang takut tetapi juga membuat penonton melihat kembali apa yang mereka yakini."

Tak hanya itu, begitu banyak pertanyaan yang muncul usai menyaksikan film ini. Beberapa adegan seolah tak dieksplorasi atau dijelaskan lebih lanjut.

Sehingga, saya berharap Na Hong-jin dan Banjong bisa kembali bekerja sama menyiapkan kelanjutan The Medium. Prekuel sepertinya bisa menjadi opsi untuk bisa memperdalam hubungan di antara Nim, Noi serta anggota keluarganya.

The Medium merupakan film untuk dewasa yang tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Oktober 2021.

(chri/chri)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat