yoldash.net

Bagaimana Seharusnya Hubungan Menantu dan Mertua dalam Islam?

Hubungan yang tak akur dengan mertua jadi penyebab perceraian Ria Ricis. Bagaimana seharusnya hubungan menantu dan mertua dalam Islam?
Ilustrasi. Umat Islam perlu tahu bagaimana seharusnya hubungan menantu dan mertua dalam Islam. (iStockphoto/Patrick Chu)

Daftar Isi
  • Hubungan menantu dan mertua menurut Islam
  • Cara menjalin hubungan antara menantu dan mertua
    • 1. Jalin komunikasi yang baik
    • 2. Libatkan pasangan dalam semua keputusan yang ada
    • 3. Sayangi mertua sebagaimana menyayangi orang tua sendiri
    • 4. Sharing
    • 5. Menjaga silaturahmi
Jakarta, Indonesia --

Hubungan yang tak akur dengan mertua diduga jadi penyebab perceraian selebgram Ria Ricis dan Teuku Ryan.

Hubungan antara menantu dan mertua memang kerap jadi salah satu hal yang disorot dalam pernikahan. Lantas, bagaimana sebenarnya hubungan menantu dan mertua menurut Islam?

Dokumen perceraian Ria Ricis yang dapat diakses secara terbuka dengan nomor 547/Pdt.G/2024/PA.JS tersebut menjadi sorotan, bahkan sudah diunduh hingga 588.328 kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokumen tersebut berisi alasan perceraian antara Ria Ricis dan Teuku Ryan. Secara garis besar, perpisahan keduanya dipicu oleh mertua Ria Ricis, yaitu ibunda dari Teuku Ryan.

Ria Ricis merasa sang mertua terlalu ikut campur dan sang suami enggan membelanya. Hal ini membuat konflik antara keduanya pun tak terelakkan.

ADVERTISEMENT

Konflik antara suami dan istri tersebut kian berlanjut hingga banyak masalah baru yang timbul.

Hubungan menantu dan mertua menurut Islam

Hubungan menantu dan mertua dalam rumah tangga memang kerap jadi sorotan. Ada mertua yang tak suka ikut campur, tapi ada juga mertua yang suka ikut campur.

Lalu, bagaimana seharusnya hubungan menantu dan mertua menurut Islam?

Dirangkum dari berbagai sumber, bentuk ikut campur tangan mertua kepada rumah tangga anaknya diperbolehkan selama memberikan hal yang positif atau untuk kebaikan bersama.

Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai hubungan menantu dan mertua yang berbunyi:

"Yang paling berhak atas seorang perempuan adalah suaminya. Yang paling berhak atas seorang lelaki adalah ibunya." (HR Tirmidzi)

Conflict between mother and daughter. QuarrelIlustrasi. Hubungan menantu dan mertua dalam Islam. (iStockphoto/TatyanaGl)

Hadis tersebut menjelaskan bahwa yang harus dilakukan menantu pada mertuanya adalah sebagaimana pasangan memperlakukan kepada kedua orang tuanya.

Mengutip laman resmi NU Online, hubungan menantu dan mertua disebut mushaharah, yaitu hubungan kekeluargaan sebab adanya ikatan pernikahan.

Islam menetapkan, saat seorang anak laki-laki menikah, maka hubungan mertua dengan dirinya adalah mahram muabbad, yakni mahram selamanya.

Cara menjalin hubungan antara menantu dan mertua

Dengan banyaknya kasus perceraian rumah tangga yang disebabkan oleh mertua, penting untuk menjaga keharmonisan antara keduanya.

Berikut cara menjalin hubungan menantu dan mertua menurut Islam.

1. Jalin komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik merupakan langkah awal untuk menjalin hubungan yang baik antara mertua dan menantu.

2. Libatkan pasangan dalam semua keputusan yang ada

Setelah komunikasi, berdiskusi dengan pasangan adalah suatu hal yang penting untuk menjalin kedekatan.

Suami harus bisa menjadi jembatan penghubung yang baik ketika istri mengalami perbedaan dengan mertua.

3. Sayangi mertua sebagaimana menyayangi orang tua sendiri

Menyayangi mertua dan memperlakukan mertua sebagaimana orang tua sendiri adalah kewajiban setiap menantu.

Hal ini memiliki manfaat yang besar karena akan terciptanya hubungan yang harmonis dan terhindar dari konflik.

4. Sharing

Ilustrasi keluarga muslimIlustrasi. Umat Muslim perlu tahu hubungan menantu dan mertua dalam Islam. (iStock/ferlistockphoto)

Sharing is caring. Bercerita kepada mertua tentang hal apa pun, seperti pengalaman menjadi istri, makanan favorit sang suami, atau hal sejenisnya.

Hal ini akan membuat hubungan terjalin dengan baik. Mertua juga akan merasa dirinya penting dan dipercaya oleh menantunya.

5. Menjaga silaturahmi

Terkadang pernikahan membuat anak atau menantu menjadi jarang mengunjungi rumah orang tuanya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukan-lah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus." (HR Muttafaqun 'alaihi)

Maka, menjaga silaturahmi antara mertua dan menantu sangat-lah penting.

Dengan demikian, menjalin hubungan menantu dan mertua menurut Islam sangat-lah penting agar terciptanya hubungan yang harmonis dan terhindar dari konflik.

(sya/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat