yoldash.net

Merunut Identitas Makanan Peranakan: Nenek Moyang Kuliner Fusion

Kuliner peranakan menjadi salah satu kekayan kuliner Indonesia. Namun bagaimana sejarah dan perkembangan sejarah peranakan di Indonesia?
Kuliner peranakan menjadi salah satu kekayan kuliner Indonesia. Namun bagaimana sejarah dan perkembangan sejarah peranakan di Indonesia?(Istockphoto/MielPhotos2008)

Jakarta, Indonesia --

Kuliner Indonesia bukan cuma sekadar hidangan beragam dengan rasa yang enak. Kuliner lebih dari rasa enak atau tidak enak. 

Sebaliknya, kuliner dari seluruh dunia, khususnya Indonesia memiliki kombinasi kekayaan alam, cinta, budaya, dan juga sejarah. Sepiring makanan kental dengan nilai-nilai sejarah dan peradaban manusia. 

Apa jawaban Anda kalau ditanya soal kuliner asli Indonesia? Nasi goreng, mi goreng, pempek? 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tunggu dulu, percayakah Anda kalau ternyata makanan itu sebenarnya juga merupakan akulturasi budaya? Jika merujuk pada relief Candi Borobudur, makanan asli Indonesia yang tercatat adalah jajan pasar, gudeg, dan aneka ayam seperti ayam ingkung yang memakai bumbu putih. 

Namun dalam perkembangannya, pemerhati kuliner Indonesia, Kevindra Soemantri menyebut bahwa budaya mulai berakulturasi seiring dengan banyaknya pendatang ke Nusantara. Namun seiring waktu muncullah masakan peranakan di Indonesia. 

ADVERTISEMENT

"Kalau kita ngomongin makanan peranakan, of course enggak lepas dari Chinese influence. Sebetulnya kita bisa lihat Chinese influence di Indonesia, dibagi dari beberapa tahap kedatangannya masyarakat Tionghoa," kata Kevin kepada Indonesia.com.

"Ada yang dari masa zaman Sriwijaya, itu mereka sudah datang yang sampai masuk ke dalam prasasti. Dan ada juga ada juga yang datang di masanya penjajahan belanda di awal di abad ke-15 dan 16, dan signifikan itu di abad ke-18." 

Kevin menyebut bahwa jika dilihat, masakan peranakan Chinese itu biasanya terdapat di daerah pesisir. Hal ini disebabkan karena awalnya, etnis Tionghoa datang sebagai pedagang di kota -kota di Pelabuhan. Akulturasi budaya dan makanan mulai terjadi di daerah tersebut lantaran pernikahan dengan warga lokal dan penyebab lainnya.

"Namun perlu diingat, proses akulturasi budaya dan kuliner menjadi makanan peranakan ini membutuhkan waktu ratusan tahun. Inilah bedanya dengan makanan fusion."

Fusion memang marak belakangan ini, memadukan satu jenis kuliner dengan kuliner yang lain. Sebagai contohnya cromboloni. Ini termasuk kuliner fusion karena menggabungkan makanan khas Prancis yaitu croissant dengan Amerika yaitu bomboloni. 

Namun pria yang pernah menjadi narasumber untuk Street Food Asia di Netflix ini mengungkapkan bahwa makanan peranakan adalah salah satu jenis fusion. 

Merunut sejarah terjadinya, bahkan bisa disebut bahwa makanan peranakan bisa menjadi nenek moyang dari makanan fusion yang happening saat ini. 

Awal Mula Makanan Peranakan

"Bicara soal makanannya sendiri, sebetulnya catatan soal makanan-makanan Tionghoa yang masuk ke Indonesia itu sebetulnya cukup banyak, nah salah satu yang paling awal adalah fermentasi, kedelai, tempe, tauco, tahu dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pembuatan eh saus-saus kecap dan ini belum lagi nanti kecap manis ya gitu. Jadi ini awalnya masuk kuliner China ke Indonesia."

Setelah itu, mulailah masuk proses akulturasi kuliner lewat proses memasaknya. China mulai memperkenalkan teknik menggoreng dan deep fried. 

"Indonesia awalnya tidak mengenal wajan. China yang punya. Indonesia awalnya terutama  masyarakat Hindu terutama itu enggak mengenal wajan mengenalnya itu dengan kuali tanah liat karena saat itu pengaruh dari India cukup besar."

Dari situ kemudian masuklah makanan-makanan yang digoreng yang bahkan populer sampai saat ini, misalnya nasi goreng. 

"Itu tercipta setelah etnis Tionghoa masuk. Tapi belum ada catatan kapan nasi goreng itu pertama kali ditemukan atau muncul. Tapi dari sejarahnya bisa terlihat."

"Jadi dibagi dua menurut saya. Satu adalah makanan peranakan yang spesifik yaitu gabungan budaya lokal pribumi dengan Chinese, dan satu lagi makanan peranakan yang gabungan dengan budaya pribumi, budaya Belanda, sama budaya Chinese yang disebut sebagai makanan Indische."

Dia mencontohkan, salah satu makanannya adalah ayam goreng mentega. Makanan ini tergolong kompleks lantaran mengandung bumbu dari tiga negara berbeda, yaitu dari Indonesia (Jawa) dengan tambahan kecap manis, saus tiram dari China, dan mentega dari pengaruh Belanda.

Genre Unik Kuliner Peranakan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat