yoldash.net

Menyicip Kopi 'Legend' di Medan: Nostalgia Lintas Rasa dan Masa

Kedai-kedai kopi lawas di Medan, Sumatera Utara jadi saksi betapa kopi memang jadi bagian dari keseharian warga lokal.
Kedai-kedai kopi lawas di Medan, Sumatera Utara jadi saksi betapa kopi memang jadi bagian dari keseharian warga lokal. (iStockphoto/heinteh)

Medan, Indonesia --

Kedai-kedai kopi lawas di Medan, Sumatera Utara jadi saksi betapa kopi memang jadi bagian dari keseharian warga lokal. Ada beberapa yang masih bertahan di tengah keramaian kedai kopi modern.

Harris Hartanto, pemilik usaha kopi Coffeenatics, bercerita tren industri kopi di Medan sebenarnya tidak jauh beda dengan kota-kota besar lain di Indonesia. Namun satu yang cukup membedakan yakni masih ada kopi yang disajikan ala tempo dulu.

"Kami masih ada tempat [ngopi] old school, menu old school, itu kopi kental manis [atau kopi yang dicampur kental manis]," kata Harris saat ditemui di workshop bersama Tokopedia di Coffeenatics, Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Medan, Anda bakal menemukan banyak kedai berlabel 'kopi tiam' di mana kopi kental manis dijual. 'Tiam' di sini berarti toko sehingga kopi tiam berarti toko kopi (coffee shop) yang dibuka oleh warga peranakan. Sebagian atau mayoritas warga Medan adalah peranakan China sehingga kopi tiam menjamur.

ADVERTISEMENT

Kopi disajikan menggunakan metode kuno di mana kopi robusta digunakan untuk menyaring kopi. Kemudian campuran kental manis akan mengimbangi rasa kopi robusta yang pahit.

"Kopi diminum tiap pagi. Biasanya sama paling aneh itu pakai cakwe kalau enggak pakai telur," katanya.

Medan masih punya beberapa kedai kopi legendaris yang bertahan hingga kini. Ada yang masih bertahan menjajakan kopi di kedai sederhana. Namun ada pula yang sudah lebih 'komersil' dan menjajakan kopi sampai Bandara Kualanamu.

1. Kedai Kopi Apek

Kedai Kopi Apek menawarkan suasana ngopi ala Medan tempo dulu.Foto: Indonesia/ Elise Dwi
Kedai Kopi Apek menawarkan suasana ngopi ala Medan tempo dulu.

Kedai Kopi Apek jadi salah satu kedai kopi tertua di Medan. Berada di Jalan Hindu Nomor 37, Medan, kedai ini berdiri sejak 1919. Kedai hanya beroperasi mulai pukul 6-12 siang, seolah mengikuti ritme kesibukan Pasar Hindu di seberangnya.

Varian menu kopi di sini ada kopi O (kopi hitam), kopi dingin (kopi hitam plus es), kopi susu dan kopi susu dingin. Selain itu terdapat menu non-kopi seperti cokelat, teh susu dan teh tarik.

Sementara untuk camilan, tersedia roti bakar dan roti kukus dengan beragam varian serta telur rebus.

Varian kopi yang direkomendasikan adalah kopi susu dingin atau es kopi susu. Kopi susu bakal semakin mantap berpadu dengan roti bakar kaya mentega. Kaya atau selai srikaya bertemu dengan gurih mentega dan disiram pahit-manis kopi susu. Paduan yang pas untuk memulai hari.

Hanya saja, buat kamu yang ingin mencicip rasa yang 'luar biasa' mungkin tak perlu banyak berharap. Keistimewaan Kedai Kopi Apek terletak pada bangunan lawas dan interior kedai yang nyaris tidak berubah sejak dulu. Nostalgia, kata orang. 

Kalau ke sini, duduklah dekat jendela, maka tampak kesibukan warga di pagi hari mulai dari belanja di pasar, pedagang menjajakan makanan sampai mereka yang cari sarapan. Pun nongkrong di sini serasa bukan nongkrong di Indonesia. Mungkin seperti berada di Penang, Malaysia atau suatu tempat di daratan China sebab kebanyakan pengunjung mengobrol memakai bahasa Hokkien.

Harris berkata biasanya kedai ini penuh. Di jam-jam tertentu, ada saja meja yang sudah direservasi.

Untuk sebuah kopi susu, harganya tidak main-main. Es kopi susu dibanderol Rp43 ribu, sedangkan roti bakar Rp30 ribu. Harga ini belum termasuk pajak 10 persen. Jika berniat mampir, anggap saja Anda berkunjung untuk menikmati suasana kedai dan keramaian pagi kawasan Jalan Hindu.

[Gambas:Video CNN]

Menyicip Kopi 'Legend' di Medan: Nostalgia Lintas Rasa dan Masa

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat