Kim Jones dan Kehidupan Pebalet Rudolf Nureyev untuk Dior Men
![Kim Jones dan Kehidupan Pebalet Rudolf Nureyev untuk Dior Men Rumah mode Dior mengeluarkan koleksi pria untuk musim dingin 2024. Koleksinya kali ini terinspirasi dari kehidupan pebalet legendaris Rudolf Nureyev.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/01/20/show-dior-fall-winter-2024-2025-di-paris-3_169.jpeg?w=650&q=90)
Rumah mode Dior mengeluarkan koleksi pria untuk musim dingin 2024.
Berlokasi di Ecole Militaire, Paris, Prancis direktur kreatif Dior untuk men's wear Kim Jones menghadirkan koleksi yang intim dan sederhana.
Ia terinspirasi dari seorang penari ternama Rudolf Nureyev. Buku Rudolf Nureyev by Colin Jones bahkan hadir di setiap tempat duduk para tamu undangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berpikir tentang hubungan antara penari balet Margot Fonteyn dan Monsieur Dior," ujarnya dalam shownote yang diterima Indonesia.com.
Untuk koleksi musim ini, Kim Jones memadukan kepraktisan lini siap pakai dengan kemewahan haute couture. Koleksinya bertulang ke wilayah yang beberapa kali ia eksplorasi dengan memperkenalkan busana pria menggunakan pendekatan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Terlihat rumit, tapi juga terkait busana siap pakai.
"Ini [layaknya] perbedaan antara di atas panggung dan di balik layar, kehidupan Nureyev secara teatrikal dan kenyataan", jelasnya.
Melalui tokoh metaforis sentral penari legendaris Rudolf Nureyev, Kim Jones mengeksplorasi dikotomi dua kehidupan yang dijalani. Keduanya merangkum ketelitian, keunggulan, kemudahan, dan disiplin.
Kim Jones menekankan pada volume, lipatan, dan garis leher yang mencerminkan desain Monsieur Dior. Dior Bar yang ikonik mengalami transformasi maskulin, menyatu sempurna dengan oblique khas Kim Jones, sebuah motif yang hadir sejak koleksi perdananya untuk rumah mode ini.
Balutan double-breasted yang memanjang dipadukan dengan lekuk pinggang yang mengalir, menciptakan perpaduan harmonis antara estetika vintage dan kontemporer.
Koleksi ini memberi penghormatan kepada keanggunan yang sederhana di era 1960-an dan 1970-an. Hal ini dibuktikan dengan kesederhanaan model single-breasted dan celana panjang lebar yang dibuat dari bahan melange wol.
![]() |
Pengaruh Nureyev terlihat jelas dalam balutan jumpsuit wol dengan ritsleting, celana pendek, rajutan berusuk yang ramping, dan pakaian luar dengan bahan wol. Kesemuanya menampilkan perpaduan dinamis antara kepraktisan dan kemewahan dalam dunia fesyen pria.
Di sisi lain, segmen couture mencerminkan kemewahan penampilan panggung Nureyev dan hasrat pribadinya untuk mengoleksi tekstil antik. Misalnya, ini ditampilkan lewat sebuah kimono yang dibuat menggunakan teknik tangan dan dipraktikkan oleh perajin ulung di Jepang.
Kimono uchikake perak, menggunakan teknik tenun hikihaku yang bergengsi, meniru kimono yang dimiliki dan dikenakan oleh Nureyev. Kimono ini dikerjakan oleh sepuluh perajin yang mendedikasikan waktu tiga bulan untuk penyelesaiannya.
Couture juga dibangkitkan melalui sulaman dari arsip, terutama gaun Debussy, yang awalnya dikonsep oleh Monsieur Dior pada tahun 1950 dan dikenakan oleh Margot Fonteyn. Dalam koleksi ini, sulaman ini diinterpretasi ulang dengan versi yang lebih maskulin.
![]() |
Aksesori dalam koleksi ini mencerminkan sifat ganda dari dua dunia, sekaligus mewujudkan kesederhanaan dan kemewahan.
Alas kaki mengambil inspirasi dari sandal menari dan tradisi evening wear, menyandingkan konstruksi kulit San Crispino yang ketat dengan sepatu kets Mary-Jane sutra-poliester untuk pria.
Tas utilitarian, termasuk camera bag macrocannage besar, juga dibuat untuk melengkapi beberapa look. Topi beludru mewah karya Stephen Jones, awalnya dirancang pada tahun 1999 untuk koleksi wanita Dior, menemukan bentuk maskulin dalam koleksinya.
Koleksi Dior Men Winter 2024-2025 ini terungkap dalam presentasi yang disutradarai oleh Baillie Walsh, diiringi musik mempesona dari komposer Max Richter. Musik Sergei Prokofiev, khususnya "Dance of the Knights" dari balet Romeo dan Juliet, juga menjadi pusat perhatian.
Pendekatan inovatif Kim Jones terhadap busana pria dalam koleksi ini melambangkan perpaduan harmonis antara kepraktisan dan kemewahan.
Lewat Rudolf Nureyev, Kin Jones menjabarkan pakaian siap pakai dan busana yang mencerminkan dualitas kehidupan.
Visi artistik Kim Jones, ditambah dengan penghormatan terhadap arsip Dior, menciptakan koleksi yang melampaui batas-batas pakaian pria konvensional. Menawarkan eksplorasi puitis tentang titik temu antara mode dan pertunjukan.
(asr/asr)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Banjir Sempat Rendam 35 RT Imbas Hujan Deras Jakarta
-
Dosen Unair Tolak Dokter Asing Dipecat, Kemenkes Tegaskan Tak Terlibat
-
PKB: Ridwan Kamil Tak Punya Nama di Jakarta
-
Daftar Negara yang Punya Lebih dari Satu Ibu Kota, Ada Tetangga RI
-
Israel Evaluasi Gagasan Baru Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza
-
Israel Serang Gaza, 28 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Pelindo Pindahkan Data ke Swasta Demi Antisipasi Serangan Siber
-
FOTO: Geliat Penjualan Peralatan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru
-
Dukung Produk Lokal, Shopee Perluas Akses UMKM Lewat Platform Inklusif
-
Spanyol vs Jerman: Kenangan Manis La Furia Roja Lawan Der Panzer
-
Media Vietnam Soroti Pukulan Telak Usai Kalah 0-5 dari Timnas U-16
-
FOTO: Latihan Inggris Full Senyum Jelang Lawan Swiss
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Terduga Hacker Beri Link Kunci PDNS, Ancam Sebar Data jika Tak Dipakai
-
Brain Cipher Serahkan Kunci Data PDNS Gratis ke Pemerintah
-
FOTO: Urus SIM Pakai BPJS Kesehatan Mulai 1 Juli 2024
-
Pabrik Baterai Modal Indonesia Jadi Pemain Mobil Listrik Global
-
VIDEO: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Hyundai di Karawang
-
Aditya Zoni Benarkan Pernah Talak Yasmine Ow Sebelum Digugat Cerai
-
Misteri Siapa Suami Opah yang Juga Kakek Upin & Ipin
-
Bikin Israel Ketar-ketir, Apa Itu Virus West Nile?
-
Direkomendasikan Banyak Ahli, Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Berapa Km?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso