yoldash.net

Pharrell Williams Bawa Louis Vuitton ke Belantara Barat Amerika

Pharrell Williams, menciptakan koleksi ketiganya untuk Louis Vuitton setelah sebelumnya di Hong Kong untuk koleksi pre-fall dan koleksi musim panas tahun lalu.
Pharrell Williams, menciptakan koleksi ketiganya untuk Louis Vuitton setelah sebelumnya di Hong Kong untuk koleksi pre-fall dan koleksi musim panas di Paris tahun lalu.(REUTERS/STEPHANIE LECOCQ)

Jakarta, Indonesia --

Rumah mode Louis Vuitton menampilkan koleksi pria untuk musim dingin 2024 di Paris Fashion Week. Sang desainer, Pharrell Williams, menciptakan koleksi ketiganya setelah sebelumnya di Hong Kong untuk koleksi pre-fall dan koleksi musim panas di Paris tahun lalu.

Koleksi yang terinspirasi dari budaya pribumi Amerika dan estetika cowboy ini ditampilkan di halaman Jardin d'Acclamation, tempat Foundation Louis Vuitton, sebuah museum yang didirikan oleh grup LVMH di tepi kota Paris.

Pharrell menawarkan deretan pakaian yang terlihat seperti versi upscale dari wardrobe klasik dari estetika Amerika Barat yang kaya detail. Koleksi ini merupakan perpaduan rumit dari beragam pengaruh, yang diciptakan dari berbagai sudut pandang, dan terlihat rapih, meski ide utamanya adalah workwear dan outdoor.

Dalam koleksi terbaru ini, penekanan mendalam diberikan pada mengungkap asal-usul pakaian kerja Amerika, yang terjalin secara terampil dengan savoir-faire khas Louis Vuitton. Setiap pakaian diwujudkan melalui teknik mulai dari lukisan tangan hingga sulaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Kolaborasi dengan seniman dari Dakota dan Lakota Nations, yang merupakan suku asli Amerika, bersama dengan pembuat sepatu ternama asal Amerika, Timberland, semakin memperkaya koleksi ini. Beberapa bahkan dibuat dengan aksen emas murni dan kanvas Monogram.

Denim mengambil peran sentral yang dihiasi dengan sulaman bunga mutiara dan payet, sapuan gunmetal, dan motif bunga, dan warna turkis, warna yang memiliki peran penting, dan sering kali seremonial, di budaya pribumi Amerika.



Jaket kulit dan celana panjang dihiasi dengan emboss pelana, sementara perpaduan pola kotak-kotak dan Damier pada mantel, jaket, dan kemeja menciptakan narasi visual yang menawan, yang megingatkan pada leitmotif yang ia gunakan di koleksi perdananya. Mantel selimut dan rompi menampilkan Monogram koboi, menampilkan lukisan koboi asli yang diubah menjadi karpet jacquard.

Jas dan kemeja yang dijahit rantai rumit dengan kaktus, bucrania, dan bolo dengan mulus. Dungarees dan kemeja dibuat dengan kuk, paku keling, dan sulaman bunga yang juga menjadi elemen Western yang unik.

Di bawah arahan Dee Jay Two Bears, kolaborasi ini terungkap dalam karya-karya tas Speedy yang dihiasi motif Dakota Flower, tas Keepall yang dilukis dengan tangan dengan motif parfleche, dan pesona yang dihiasi dengan rumbai kuningan dan manik-manik.

Koleksi ini memadukan pengaruh budaya, pengerjaan yang cermat, dan semangat kolaboratif yang kuat yang dibawa oleh Pharrell sejak awal.

Dari akar budaya Amerika Barat hingga visi komunitas LVERS (Pharrell menamai timnya, yang merupakan gabungan dari simbol LV dan kata Lovers), setiap elemen menceritakan kisah komitmen terhadap seni dan komunitas global yang dipersatukan oleh nilai-nilai yang kerap dikaitkan dengan Louis Vuitton: savoir-faire, semangat traveling, dan apresiasi budaya.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat