yoldash.net

Inovasi dan Tradisi yang Berkelindan dalam Show Louis Vuitton

Koleksi Spring/Summer 2024 jadi pembuktian Direktur Kreatif Louis Vuitton Nicolas Ghesquiere untuk menelurkan karya inovatif tanpa melupakan masa lalu.
Di jantung Kota Paris, Prancis, 103 Avenue des Champs-Elysees yang bersejarah, jadi latarbelakang menawan untuk show Louis Vuitton Spring/Summer 2024. (AFP/MIGUEL MEDINA)

Jakarta, Indonesia --

Di jantung Kota Paris, Prancis, 103 Avenue des Champs-Elysees yang bersejarah, jadi latarbelakang menawan untuk pertunjukan Louis Vuitton Spring/Summer 2024.

Bangunan ikonik ini, yang berlokasi tepat di sebelah butik LV yang terbesar, menjadi kanvas sempurna untuk presentasi visioner sang direktur kreatif Nicolas Ghesquière.

Untuk ketiga kalinya berturut-turut, Ghesquière berkolaborasi dengan desainer produksi James Chinlund dan agen produksi asal Spanyol Penique, yang terkenal dengan instalasi raksasa mereka. Hasilnya sungguh spektakuler.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan bahan low-density polyethylene (LDPE) yang inovatif oleh Penique merupakan hasil daur ulang. Struktur seperti balon tiup secara dinamis memengaruhi ruangan, mengubahnya dengan cahaya, tekstur, dan warna oranye yang mencolok.

ADVERTISEMENT

Konsep pertunjukan inovatif ini selaras dengan komitmen LV terhadap kreativitas sirkular. Bahan LDPE ini akan direklamasi oleh Penique dan digunakan kembali menjadi struktur padat dan kaku, yang menjadi dasar tampilan jendela butik-butik Louis Vuitton.

Pendekatan berkelanjutan ini tidak hanya menunjukkan etos sadar lingkungan dari label ini, tetapi juga menandai era baru dalam produksi fesyen.

Dimensi pendengaran dikurasi dengan cermat lewat kutipan dari album penyanyi Prancis Zaho de Sagazan sebagai latar belakangnya. Kegemaran Ghesquière untuk berkolaborasi dengan musisi menambah kedalaman dan emosi pada pengalaman inderawi.

Dengan latar belakang inovatif ini, koleksi ditampilkan memadukan teknik avant-garde dengan keanggunan. Peragaan busana dimulai dengan rok panjang yang dibuat dari lapisan mousseline dan charmeuse, dipadukan dengan jaket bomber dan blus sutera, menciptakan estetika yang halus.

Berbeda dengan repertoar biasanya, ansambel ini diselingi dengan ikat pinggang kulit yang tersampir di pinggul, mendefinisikan ulang siluet-siluet tradisional dengan mengubah proporsi.

[foto]

Koleksi ini juga menampilkan atasan korset off-shoulder, mahakarya yang dibuat dengan cermat oleh Atelier Rare et Exceptionnel. Korset dipadukan dengan celana panjang berpinggang tinggi dan tali bretel, menghadirkan perpaduan modernitas dengan sedikit eksperimentasi.

Salah satu item yang menonjol adalah kemeja yang didesain seperti layar yang dipadukan dengan rok A-line hitam. Cara ini menjadi bukti kemampuan Ghesquiere dalam memadukan struktur dengan fluiditas.

Show ini mencapai puncaknya dengan jumpsuit manik-manik berpotongan longgar. Selain itu, ada sederet jaket yang terbuat dari bahan hasil potongan laser untuk menciptakan tekstur acak-acakan yang halus.

Koleksi ini merupakan masterclass dalam inovasi dan keanggunan. Ghesquière dengan mulus memadukan praktik berkelanjutan, visi artistik, dan keahlian sempurna.

Koleksi ini juga menonjolkan kemampuan Ghesquiere dalam berinovasi sambil tetap mempertahankan daya tarik rumah mode. Misalnya saja beberapa tas Monogram yang muncul dalam pertunjukan.

Saat dunia mode masih berkutat untuk mencari keseimbangan antara nostalgia masa lalu dan visi masa depan, Louis Vuitton justru tampaknya telah menemukannya.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat