Jokowi Kumpulkan Menteri Ekonomi di Istana, Bahas Kondisi Terkini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para menteri Kabinet Indonesia Maju dalam sidang kabinet paripurna guna membahas soal kondisi ekonomi Indonesia terkini di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6).
Para menteri terutama yang mengurusi sektor pertanian berdatangan sejak pukul 13.00 WIB. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga datang lebih awal.
Disusul beberapa menteri seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Kemudian, terlihat Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga tiba setelahnya.
"Ini ada perkembangan ekonomi terbaru dari presiden," kata Zulhas.
Selanjutnya, hadir Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menko PMK, Muhadjir Effendy, dan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Hadir pula Menpan RB Abdullah Azwar Anas dan Menkumham Yasonna Laoly.
Lalu Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, disusul Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kemudian Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingg Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiyadi.
Lihat Juga :INFO HARGA PANGAN
Harga Cabai hingga Bawang Kompak Turun Awal Pekan Ini |
Hadir juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang datang bersama Kepala Badan Pangan Nasional Afief Prasetyo Adi, dan sejumlah menteri atau kepala badan lainnya.
Dalam sidang kabinet itu, Jokowi menyoroti bagaimana kondisi geopolitik dan ekonomi dunia sedang tak menentu.
Namun di sisi lain, Jokowi mengaku senang peringkat daya saing Indonesia naik ke posisi 27 dunia dari yang sebelumnya 34 berdasarkan data Indeks World Competitiveness Ranking 2024.
Jokowi mencatat capaian itu bahkan mampu mengalahkan sejumlah negara di dunia, dari Jepang hingga Inggris.
"Saya senang Alhamdulillah daya saing kita di tahun 2024 naik signifikan. Dan yang saya senang ini mengalahkan Inggris yang berada di rangking 28," kata Jokowi.
Ia melanjutkan peringkat daya saing Indonesia juga mengalahkan Malaysia yang berada di peringkat 34, Jepang di peringkat 38, Filipina di peringkat 52, dan Turki di peringkat 53.
"Kita berada di rangking 27 yang patut kita syukuri. Karena dari sinilah kita tahu di mana kita berada, di posisi mana kita berada," ujarnya.
Jokowi menyebut Indonesia secara kumulatif mengalami kenaikan peringkat karena salah satunya UU Cipta Kerja yang mampu membuat Indonesia meningkat 8 level.
Pun dunia bisnis Indonesia menurutnya semakin kompetitif, baik karena ketenagakerjaan maupun produktivitas yang naik menjadi level 6.
Terkini Lainnya
-
Menkumham Yasonna soal Keberadaan Harun Masiku: Mana Kita Tahu
-
Penertiban Pedagang Kaki Lima di Puncak Ricuh, 2 Orang Diamankan
-
Sempat Dukung Anies, PKS DKI Kini Puas Sohibul Iman Jadi Cagub Jakarta
-
Kronologi Pesawat Korean Air Terjun Bebas 8 Km dalam 15 Menit
-
Pabrik Baterai Lithium di Korsel Kebakaran, 20 Pekerja Tewas
-
Korean Air Terjun Bebas 8 Km dalam 15 Menit, 13 Penumpang Cedera
-
Jokowi Sebut Daya Saing RI Naik ke 27, Kalahkan Jepang hingga Inggris
-
Luhut Perintahkan Izin Konser Dkk Terbit Paling Lama 14 Hari
-
Harga Cabai hingga Bawang Kompak Turun Awal Pekan Ini
-
Walker-Trippier Ribut, Internal Inggris Panas Jelang Lawan Slovenia
-
Eks Ketua PSSI Nurdin Halid Terpilih Jadi Ketua Pelti
-
Juara Grup A, Jerman Dibayangi Kutukan sebagai Tuan Rumah
-
Apa itu Ransomware yang Lumpuhkan Pusat Data Nasional?
-
Pusat Data Nasional Diserang, Pelaku Minta Tebusan Rp131 Miliar
-
BSSN: Gangguan Pusat Data Nasional Ulah Serangan Siber Ransomware
-
Mengenal Lane Hogger yang Bikin Sebel di Jalan Tol
-
Fakta Mencengangkan Konsumen Mobil Listrik: Menyesal dan Kecewa
-
Jadwal Bioskop Trans TV 24-30 Juni 2024
-
Profil Virgoun, dari Surat Cinta untuk Starla ke Kasus Narkoba
-
Jokowi Akui Izin Konser di Indonesia Ruwet
-
Donasi untuk Guru Ngaji yang Rawat Anak Disabilitas via Berbuatbaik
-
Kenali 4 Kepribadian Introvert, Kamu yang Mana?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso