Luhut Sebut Jokowi Setuju Bentuk Family Office Buat Crazy Rich di RI
![Luhut Sebut Jokowi Setuju Bentuk Family Office Buat Crazy Rich di RI Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pembentukan family office di Indonesia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/05/05/luhut-binsar-pandjaitan-9_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pembentukan family office di Indonesia.
Family office adalah perusahaan swasta yang menangani manajemen investasi dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mentransfer kekayaan secara efektif antar generasi.
"Saya bilang 'bapak presiden kalau bapak setuju kita coba di sini'. (Jokowi bilang) 'setuju Pak Luhut," katanya di MINDialogue CNBC Indonesia, Jakarta, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan Singapura saja memiliki 15.500 familly office. Namun, Indonesia tidak punya satu pun.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan family office perlu dibentuk mengingat tingginya permintaan. Menurutnya, keluarga kaya di luar negeri tertarik menyimpan uangnya di Tanah Air.
Selain itu, ia menilai family office bakal menarik orang kaya karena tak akan dipungut pajak.
"Tapi jangan dipajaki, tapi kalau dia investasi dari duitnya nanti, ada lapangan kerja, dipajaki," kata Luhut.
Luhut menuturkan yang paling penting dari family office adalah agar uang orang kaya ada di Tanah Air. Dengan begitu, devisa negara menjadi kian kuat.
Di samping itu, kepercayaan dunia terhadap Indonesia bakal semakin baik.
Ia mencontohkan family office saat ini sudah ada di Singapura, Hong Kong, dan Abu Dhabi. Karenanya, negara itu bisa menjadi rujukan Indonesia dalam membentuk family office.
Luhut berpendapat jika Negeri Singa bisa, maka Indonesia juga pasti mampu.
"Kalau mereka bisa buat, kenapa kita tidak. Kan itu menguntungkan republik (Indonesia)," kata Luhut.
Terkini Lainnya
Luhut Sebut Eropa Melunak soal Gugatan Larangan Ekspor Nikel di WTO
Luhut Bantah Duit Negara Tak Cukup Buat Program Makan Bergizi Gratis
Luhut Raih Gelar Profesor Kehormatan dari Kampus China Tsinghua
Terbang ke China, Luhut 'Jualan' Durian Hingga Proyek Baterai Listrik
Jokowi Kumpulkan Menteri dan Kepala Lembaga Negara Bahas Family Office
Ketua KPK Balas Luhut soal Sindiran OTT Kampungan
BTS Tetap Dibutuhkan, Pakar Bongkar Kelemahan Starlink di Kota
Bos Telkom Buka-bukaan Soal Kelemahan dan Keunggulan Starlink