Terbang ke China, Luhut 'Jualan' Durian Hingga Proyek Baterai Listrik
![Terbang ke China, Luhut 'Jualan' Durian Hingga Proyek Baterai Listrik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terbang ke China menawarkan ekspor durian Indonesia hingga proyek investasi baterai listrik.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/02/07/menteri-koordinator-bidang-kemaritiman-dan-investasi-indonesia-luhut-binsar-pandjaitan-2_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terbang ke China menawarkan ekspor durian Indonesia hingga proyek investasi baterai listrik.
Luhut menawarkannya saat bertemu dengan Chairman of National Development and Reform Comission (NDRC) Zheng Shanjie di Beijing, China, pada Rabu (12/6).
Indonesia, kata Luhut, akan bekerja sama dengan NDRC untuk mengekspor durian ke China. Tim NDRC telah berkunjung ke Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah yang memiliki potensi durian yang besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Luhut akan bertemu dengan General Administration of Customs China (GACC) untuk mendorong Impor Protokol Durian.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal durian, Luhut juga berharap agar NDRC mendukung proyek baterai di kawasan industri Buli di Halmahera Timur, Maluku Utara.
"Saya harap NDRC dapat mendukung kerja sama antara CBL (joint venture CATL, Brunp, dan Lygend) dan IBC (Indonesia Battery Corporation) untuk produksi proyek battery materials dan proyek battery recycling di kawasan industri Buli, Maluku Utara," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/6).
Selain kawasan industri Buli, Luhut juga menyinggung kawasan industri Kalimantan Utara (Kaltara). Kawasan tersebut katanya akan menjadi game changer dan model kerja sama negara berkembang.
Pemerintah pun telah menyesuaikan peraturan untuk memastikan keamanan jaminan bahan baku untuk proyek petrokimia.
"Saya berharap Pak Zheng dapat mendukung implementasi kawasan industri Kaltara ini. Selain itu, kami terus mendukung investor Tiongkok yang akan membangun pabrik kaca (PV Glass) di Indonesia termasuk Kaltara," katanya.
Luhut juga menambahkan di sela-sela World Water Forum ke -10 pada Mei lalu di Bali, telah ditandatangani LoI Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang dapat mendukung kerja sama Indonesia-China.
Shanghai dan Hong Kong, sambungnya, dapat menjadi pusat blended finance di Tiongkok dan berkolaborasi dengan organisasi internasional yang mendukung kerja sama South-South Cooperation.
"China Development Bank adalah mitra dari Tri Hita Karana yang berperan penting dalam mempelopori blended finance," katanya.
(fby/pta)Terkini Lainnya
Bahlil Ancam Turunkan Target Investasi 2025 Imbas Anggaran BKPM Amblas
Bahlil Kesal BKPM Dapat Rp681 M di 2025: Lebih Besar Anggaran Camat
Kemenhub Tawarkan KA Perkotaan Bandung Hingga IKN ke Investor China
Kalla Group Bangun Smelter Rp10 T di Luwu
Filipina Izinkan Jepang Kerahkan Pasukan di Teritorinya Gegara China
Tesla Disebut Jadi Mobil Resmi Pemerintah China
Filipina Borong Kapal Selam Perdana saat China Makin Brutal di LCS
Bendungan Jebol Picu Banjir di China Tengah, 6 Ribu Warga Mengungsi