yoldash.net

XL Axiata Respons soal Starlink Masuk Indonesia

XL Axiata tidak menganggap penyedia layanan internet milik Elon Musk, Starlink, sebagai pesaing tetapi pelengkap.
XL Axiata tidak menganggap penyedia layanan internet milik Elon Musk, Starlink, sebagai pesaing tetapi pelengkap. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, Indonesia --

XL Axiata buka suara soal masuknya perusahaan penyedia layanan internet milik Elon Musk, Starlink, ke Indonesia.

Manajemen mengaku belum menganggap Starlink sebagai pesaing. Chief Executive Officer and Managing Director Axiata Group Vivek Sood menganggap Starlink sebagai komplementer atau pelengkap ketimbang substitusi atau pengganti.

"Pada posisi kini, kami melihat Starlink sebagai komplementer, bukan substitusi," sebutnya dalam acara Media Briefing Axiata pada Kamis (13/06).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku XL telah melihat keberhasilan percobaan proyek AS ini dalam menghubungkan 200 keluarga di sebuah daerah pedesaan. Meski begitu XL masih percaya diri akan layanan perusahaannya yang memiliki andil penuh pada konektivitas reguler masyarakat umum.

ADVERTISEMENT

"Kami telah melihat adanya percobaan oleh Starlink yang berhasil menghubungkan 200 keluarga di sebuah daerah pedesaan. Meski demikian, menara-menara transmisi dan layanan kami masih tetap memiliki andil penuh pada konektivitas reguler masyarakat umum," ungkap bos XL tersebut.

Vivek kemudian menjelaskan alasan lain kenapa XL belum menjadikan Starlink sebagai pesaing. Menurutnya, sistem satelit terbang rendah milik Starlink berpotensi terbentur regulasi di masa depan.

"Hal itu bisa menjadi suatu isu karena di masa depan ada kemungkinan bahwa ruang angkasa juga akan dikenakan regulasi, sebab adanya insiden benda-benda satelit yang jatuh ke permukaan bumi karena kurangnya kontrol. Jadi, saat ini kami belum menganggap Starlink sebagai pesaing." lanjutnya.

Di sisi lain, ia memahami alasan pemerintah Indonesia mendukung investasi Starlink. Menurutnya, Starlink dapat meningkatkan konektivitas bagi masyarakat daerah-daerah pelosok.

"Kami memahami mengapa pemerintah Indonesia mendukung investasi Starlink karena manfaatnya dalam meningkatkan konektivitas bagi masyarakat daerah pelosok. Maka dari itu, sampai saat ini kami juga tetap tidak menganggap Starlink sebagai ancaman" jelasnya.

Walau begitu, ia mengatakan kekhawatirannya akan Starlink di masa depan mengingat proyek tersebut merupakan milik Elon Musk.

"Meski begitu, Starlink ini merupakan perusahaan Elon Musk, kita tidak tahu apa yang bisa dia lakukan nanti," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]

(num/pta)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat