yoldash.net

Laba Bersih Produsen Bir Bintang Anjlok 76 Persen pada 2020

Laba bersih PT Multi Bintang Indonesia Tbk tergerus 76 persen tahun lalu seiring penurunan penjualan perusahaan 46,63 persen.
Laba bersih PT Multi Bintang Indonesia Tbk tergerus 76 persen tahun lalu seiring penurunan penjualan perusahaan 46,63 persen. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta, Indonesia --

Laba bersih PT Multi Bintang Indonesia Tbk anjlok hingga 76 persen sepanjang 2020. Produsen minuman beralkohol itu hanya membukukan keuntungan sebesar Rp285,66 miliar pada tahun lalu, sedangkan tahun sebelumnya mencapai Rp1,2 triliun.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, Senin (8/3), laba bersih turun karena penjualan emiten berkode MLBI ini tergerus 46,63 persen pada tahun lalu. Rinciannya, penjualan perusahaan pada 2019 sebesar Rp3,71 triliun dan 2020 hanya Rp1,98 triliun.

Jika dilihat, penurunan penjualan terbesar terjadi pada produk minuman beralkohol. Tercatat, penjualan produk beralkohol sepanjang 2020 turun 49,84 persen dari Rp3,27 triliun menjadi Rp1,64 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, penurunan produk non alkohol mencapai 21,81 persen. Secara nominal, penjualan minuman non alkohol pada 2019 sebesar Rp440,87 miliar dan 2020 turun jadi Rp344,63 miliar.

Dari segi pasar, penurunan penjualan untuk ekspor dan lokal sama-sama turun pada 2020. Detailnya, penjualan lokal tergerus 46,73 persen dari Rp3,68 triliun menjadi Rp1,96 triliun.

Lalu, penjualan ekspor turun lebih dalam mencapai 56,07 persen. Alhasil, penjualan ekspor yang mencapai Rp10,95 miliar pada 2019 turun menjadi Rp4,81 miliar tahun lalu.

Selanjutnya, penjualan ekspor ke pihak berelasi pada 2020 hanya sebesar Rp10,93 miliar. Angkanya turun 33,14 persen dari posisi 2019 yang mencapai Rp16,35 miliar.

[Gambas:Video CNN]

Kendati begitu, total aset produsen Bir Bintang ini naik meski tipis pada tahun lalu. Terlihat, aset perusahaan pada 2019 sebesar Rp2,89 triliun naik menjadi Rp2,9 triliun pada 2020.

Begitu juga dengan ekuitas atau modal perusahaan naik dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,43 triliun. Lebih lanjut, liabilitas atau kewajiban perusahaan turun dari Rp1,75 triliun menjadi Rp1,47 triliun.

(aud/sfr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat