yoldash.net

Contoh Teks Khutbah Jumat di Bulan Dzulqa'dah Singkat

Contoh teks khutbah Jumat di bulan Dzulqa'dah dapat dijadikan referensi untuk disampaikan kepada jemaah tentang keutamaan di bulan ini.
Ilustrasi. Contoh teks khutbah Jumat di bulan Dzulqa'dah dapat dijadikan referensi untuk disampaikan kepada jemaah tentang keutamaan di bulan ini (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)

Jakarta, Indonesia --

Zulkadah atau Dzulqa'dah merupakan bulan ke-11 dalam kalender Hijriah. Dzulqa'dah memiliki keutamaan yang kerap disampaikan dalam khutbah untuk menyambut bulan ini.

Contoh teks khutbah Jumat di bulan Dzulqa'dah ini dapat dijadikan referensi untuk disampaikan kepada jemaah tentang keutamaan dan peristiwa penting Dzulqa'dah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat sendiri adalah ceramah atau pidato yang disampaikan oleh khatib kepada jemaah sebelum sholat Jumat dilaksanakan. Umumnya, khutbah Jumat berisi nasihat untuk menambah pengetahuan, memberi petunjuk, dan sarana untuk mengingat kebaikan.

Dihimpun dari NU Online dan berbagai sumber lainnya, berikut ini contoh teks khutbah Jumat di bulan Dzulqa'dah yang dapat menjadi referensi jika kamu ingin belajar menulis ceramah.

ADVERTISEMENT

1. Keutamaan bulan Dzulqa'dah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin rahimakumullah,

Allah subhanahu wa ta'ala melebihkan derajat sebagian makhluk-Nya atas sebagian yang lain. Sebagian manusia, Allah jadikan lebih utama daripada sebagian manusia yang lain.

Sebagian tempat, Dia jadikan lebih utama daripada sebagian tempat yang lain. Dan sebagian waktu, Dia jadikan lebih utama dibandingkan dengan sebagian waktu yang lain.

Di antara sebagian waktu yang Allah lebihkan keutamaannya atas sebagian waktu yang lain adalah bulan Dzulqa'dah yang saat ini kita tengah berada di dalamnya.

Dzulqa'dah memiliki sejumlah keutamaan dan keistimewaan. Pertama Dzulqa'dah adalah permulaan dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum). Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Disebut Dzulqa'dah disebabkan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu'uud 'anil qitaal) di dalamnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: ٣٦

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)" (QS at-Taubah: 36).

Keutamaan berikutnya, Dzulqa'dah adalah satu di antara tiga bulan haji, yaitu Syawal, Dzulqa'dah dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ (البقرة: ١٩٧)

Maknanya: "Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan)" (QS al-Baqarah: 197).

Ketiga, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa'dah. Sahabat Anas bin Malik radliyallahu 'anhu meriwayatkan:

اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري) -

Maknanya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa'dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji'ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji" (HR al-Bukhari).

Keempat, Dzulqa'dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam firman-Nya;

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)

Maknanya: "Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa'dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, "Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS al-A'raf: 142).

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian khutbah Jumat yang singkat ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

2. Peristiwa-peristiwa penting di bulan Dzulqa'dah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Mari kita bersyukur sebab di siang ini Allah subhanahu wa ta'ala masih memberikan aneka kenikmatan yang demikian berarti dalam hidup. Dari mulai kesehatan, keinginan untuk terus berbuat baik termasuk melaksanakan sholat Jumat ini, serta lainnya.

Dengan beragam kurnia tersebut, sudah sepatutnyalah kita meningkatkan ketakwaan dan juga menjalankan segala yang diperintah dan menjauhi larangan Allah Swt.

Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta'ala

Pada kesempatan khutbah ini, mari kita merenungkan kembali hal yang mungkin sudah sering kita dengar dan kita alami, tetapi dapat kita perdalam dengan lebih baik.

Bulan Dzulqa'dah adalah bulan yang memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri dalam agama Islam. Sebagai salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah. Dzulqa'dah memegang makna penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Terdapat sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulqa'dah dalam lintas sejarah, di antaranya adalah:

  1. Pada Dzulqa'dah tahun kelima hijriah, terjadi perang Bani Quraizhah.
  2. Pada hari kamis, 6 Dzulqa'dah tahun kesepuluh hijriah, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekah untuk melaksanakan haji wada'.
  3. Pada Dzulqa'dah tahun ketiga hijriah, terjadi perang Badr Sughra.
  4. Pada hari Sabtu, tanggal 7 Dzulqa'dah tahun 403 H, wafat seorang ulama ahli ilmu kalam dan ahli debat yang sangat masyhur, yaitu Imam Abu Bakr al-Baqillani. Beliau adalah salah seorang pejuang, pembela dan penyebar mazhab Asy'ari yang tiada lain adalah mazhab Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) ke berbagai penjuru. Berkat kegigihan dan perjuangan beliau dan ulama-ulama Aswaja lainnya saat itu, akidah dan ajaran kelompok-kelompok yang menyimpang semakin tenggelam dan ditinggalkan para pengikutnya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Itulah teks khutbah Jumat di Bulan Dzulqadah yang dapat dijadikan contoh. Semoga bermanfaat!

(juh/juh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat