yoldash.net

Sejarah Kebangkitan Nasional, Cikal Bakal Lahirnya Boedi Oetomo

Harkitnas tak lepas dari sejarah kelahiran organisasi pemuda pertama di Indonesia. Berikut rangkuman sejarah kebangkitan nasional.
Ilustrasi. Rangkuman sejarah kebangkitan nasional (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)

Jakarta, Indonesia --

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas setiap 20 Mei tak lepas dari sejarah kelahiran organisasi pemuda pertama di Indonesia, yaitu Boedi Oetomo pada masa sebelum kemerdekaan.

Berikut rangkuman sejarah kebangkitan nasional seperti dirangkum dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Kebangkitan Nasional

Sejumlah anggota Pramuka membentangkan Bendera Merah Putih pada acara Gerakan Nasonal Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8/2022). Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan patriotisme dan nasionalisme masyarakat di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Moch Asim/tom.Ilustrasi. Rangkuman sejarah kebangkitan nasional (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)

Latar belakang kebangkitan nasional adalah peringatan atas kelahiran Boedi Oetomo, organisasi pemuda pertama di Indonesia. Boedi Oetomo berdiri sejak 20 Mei 1908 atau sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.

ADVERTISEMENT

Boedi Oetomo merupakan organisasi kebangkitan nasional yang didirikan oleh dr. Sutomo bersama dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T Ario Tirtokusumo. Mereka adalah tokoh kebangkitan nasional yang merupakan mahasiswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen alias STOVIA.

STOVIA adalah sekolah kedokteran yang didirikan oleh Pemerintah Belanda. Mulanya, Pemerintah Belanda mendirikan STOVIA agar muncul dokter-dokter dari kalangan masyarakat Indonesia.

Sebab, sempat muncul wabah penyakit di Indonesia dan Belanda kesulitan mendatangkan dokter dari luar negeri sehingga mereka memilih untuk mendidik masyarakat Indonesia agar dapat menjadi dokter.

Rupanya, kehadiran STOVIA melahirkan kaum intelektual di Indonesia. Para pelajar yang mendapat pendidikan kemudian saling bertukar pikiran dan ide, termasuk dalam hal semangat nasionalisme.

Salah satunya dr. Wahidin Sudirohusodo yang kerap bertukar pikiran dengan Sutomo dan Suraji terkait ide mencerdaskan kehidupan bangsa. Ide ini pun diteruskan oleh Sutomo dengan membentuk Boedi Oetomo.

Boedi Oetomo yang mulanya merupakan organisasi pelajar STOVIA, berkembang dan diminati oleh pelajar-pelajar lain sampai ke luar Pulau Jawa. Mereka ingin terlibat dalam gerakan nasionalisme Indonesia.

Namun, Boedi Oetomo tidak berpolitik. Mereka lebih memilih untuk melakukan gerakan di bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal ini sempat menimbulkan pro kontra antar tokoh Boedi Oetomo.

Sebab, sebagian ingin Boedi Oetomo terjun ke bidang politik agar dapat merealisasikan kemerdekaan Indonesia. Lambat laun, idealisme yang tak sama membuat beberapa tokoh memilih keluar dari Boedi Oetomo, seperti dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat atau dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara.

Mereka kemudian mendirikan Indische Partij yang merupakan partai politik pertama di Hindia Belanda bersama Douwes Dekker agar dapat mendapat kesetaraan dari Pemerintah Belanda.

Sementara Boedi Oetomo tetap bertahan dalam idealismenya untuk bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. Salah satu semboyan Boedi Oetomo adalah 'Biar lambat asal selamat, daripada hidup sebentar mati tanpa bekas'.

Kendati Boedi Oetomo tidak terjun ke politik, tetapi organisasi ini menjadi faktor pendorong kebangkitan nasional. Sebab, kehadiran Boedi Oetomo mampu melahirkan gerakan pemuda dan mengobarkan semangat nasionalisme.

Arti penting kebangkitan nasional dari kehadiran Boedi Oetomo lainnya adalah organisasi ini menjadi cikal bakal kelahiran organisasi-organisasi lain di Indonesia, seperti Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Muhammadiyah, dan lainnya.

Maka dari itu, kelahiran Boedi Oetomo merupakan sejarah penting bagi Indonesia. Itulah rangkuman sejarah kebangkitan nasional dari Boedi Oetomo.

Penetapan Hari Kebangkitan Nasional

Peran penting dari Boedi Oetomo kemudian menjadi dasar bagi pemerintah untuk menetapkan hari kelahiran organisasi itu sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Pemerintah pun mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Menurut Keppres tersebut, pemerintah menetapkan Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei karena ingin menanamkan kesadaran dalam masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa.

Tujuannya agar hal ini dapat memperkuat kepribadian, mempertebal rasa harga diri, kebanggaan nasional, dan memperkokoh jiwa persatuan dan kesatuan.

Kendati begitu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukanlah hari libur nasional sehingga pelajar tetap masuk sekolah dan pekerja tetap masuk kantor pada hari tersebut.

Demikian rangkuman sejarah kebangkitan nasional. Semoga bermanfaat dan Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2023!

(uli/juh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat