yoldash.net

Pesawat Luar Angkasa China Berhasil Mendarat di Sisi Bulan

Wahana antariksa Chang'e-6 milik China berhasil mendarat di sisi jauh Bulan untuk mengumpulkan sampel pada Minggu (2/6).
Ilustrasi. Pesawat luar angkasa China telah berhasil mendarat di sisi bulan pada Minggu (2/6). (iStockphoto/3DSculptor)

Jakarta, Indonesia --

Wahana antariksa Chang'e-6 milik China berhasil mendarat di sisi jauh Bulan untuk mengumpulkan sampel, demikian laporan kantor berita Xinhua pada Minggu (2/6).

Ini merupakan sebuah lompatan terbaru dalam program luar angkasa Beijing yang telah berusia puluhan tahun.

"Chang'e-6 mendarat di Cekungan Aitken Kutub Selatan yang luas, salah satu kawah tumbukan terbesar yang diketahui di tata surya, kata Xinhua," mengutip Badan Antariksa Nasional Tiongkok seperti dilaporkan AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini menandai pertama kalinya sampel dikumpulkan dari area Bulan yang jarang dieksplorasi, menurut badan tersebut.

Chang'e-6 sedang menjalankan misi 53 hari yang secara teknis rumit dan dimulai pada 3 Mei.

ADVERTISEMENT

Kini setelah wahana tersebut mendarat, ia akan mencoba mengambil tanah dan bebatuan di bulan, dan melakukan eksperimen lain di zona pendaratan.

Proses itu akan selesai dalam waktu dua hari, kata Xinhua. Wahana ini akan menggunakan dua metode pengumpulan: bor untuk mengumpulkan sampel di bawah permukaan dan lengan robot untuk mengambil spesimen dari permukaan.

Kemudian ia harus mencoba peluncuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sisi bulan yang selalu menghadap jauh dari bumi.

Para ilmuwan mengatakan sisi gelap bulan sangat menjanjikan untuk penelitian karena kawahnya lebih sedikit tertutup oleh aliran lava purba dibandingkan sisi dekatnya.

Materi yang dikumpulkan dari sisi gelap mungkin bisa memberikan pencerahan yang lebih baik tentang bagaimana Bulan terbentuk.

Rencana untuk mewujudkan "impian luar angkasa" Tiongkok telah dijalankan secara berlebihan di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

Beijing telah mencurahkan sumber daya yang sangat besar ke dalam program luar angkasanya selama satu dekade terakhir. Menargetkan serangkaian upaya ambisius dalam upaya menutup kesenjangan dengan dua kekuatan luar angkasa tradisional; Amerika Serikat dan Rusia.

Negara ini telah mencapai beberapa pencapaian penting, termasuk membangun stasiun ruang angkasa yang disebut Tiangong, atau "istana surgawi".

Beijing telah mendaratkan robot penjelajah di Mars dan Bulan, dan China adalah negara ketiga yang secara mandiri menempatkan manusia di orbit.

Namun Washington telah memperingatkan bahwa program luar angkasa China digunakan untuk menutupi tujuan militer dan upaya membangun dominasi di luar angkasa.

Tiongkok berencana mengirim misi berawak ke Bulan pada tahun 2030 dan berencana membangun pangkalan di permukaan bulan.

Amerika Serikat juga berencana mengirim astronot kembali ke Bulan pada 2026 dengan misi Artemis 3.

(pua/pua)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat