yoldash.net

Wamen Nezar: Transformasi Digital Harus Inklusif & Lindungi Masyarakat

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) Nezar Patria, menekankan pentingnya inklusivitas dalam proses transformasi digital Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) Nezar Patria dalam kuliah umum bertema "Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta. (Foto: Arsip Kominfo)

Jakarta, Indonesia --

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) Nezar Patria, menekankan pentingnya inklusivitas dalam proses transformasi digital Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam kuliah umum bertema "Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta, Selasa (23/4).

Dalam paparannya, Nezar menyampaikan perkembangan teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI), Machine Learning, Komputasi Awan, dan Internet of Things (IoT) telah menjadi pendorong utama dalam percepatan transformasi digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mana berdasarkan survei global, sektor-sektor seperti telekomunikasi, teknologi, dan jasa keuangan tercatat memiliki tingkat transformasi digital yang paling tinggi.

Sektor lain seperti barang konsumen, kesehatan, asuransi, energi, dan sektor publik juga mengikuti tren yang sama. Untuk itu Nezar menekankan pentingnya proses transformasi digital berjalan secara inklusif.

ADVERTISEMENT

Meski konektivitas di Indonesia sudah mencapai hampir 90 persen meliputi jaringan 2G dan 4G, serta penetrasi internet yang sudah menyentuh hampir 80 persen dari populasi, masih terdapat tantangan besar, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.

"Kesenjangan digital masih menjadi hambatan utama dalam transformasi ini, di mana akses internet, kualitas infrastruktur, dan keterampilan digital menjadi faktor penentu," kata Nezar dikutip Selasa (30/4).

"Oleh karena itu transformasi digital perlu diarahkan supaya inklusif untuk menjawab kebutuhan kelompok rentan, memitigasi kesenjangan, memberdayakan kelompok yang tidak terwakili, dan melindungi masyarakat dari dampak negatif teknologi digital," tegasnya.

Nezar juga menyoroti bahwa saat ini terjadi sebuah kompetisi global dalam pengembangan AI, dengan beberapa platform digital berupaya mencapai tingkat Artificial General Intelligence (AGI).

"Ini adalah masa di mana AI berpotensi beroperasi secara otonom tanpa kontrol manusia, yang bisa merubah banyak aspek dalam kehidupan kita," jelasnya.

Di tingkat lokal, ia menekankan pentingnya pengembangan talenta digital, mengingat Indonesia menempati posisi ketiga jumlah start up terbanyak di Asia, menunjukkan tren positif dalam ekonomi digital.

Kehadiran Nezar Patria di MMTC Yogyakarta tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang dinamika transformasi digital, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan bahwa proses ini berjalan inklusif, membuka lebih banyak peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Transformasi digital, yang dijalankan dengan prinsip inklusivitas, diharapkan akan membawa Indonesia menuju era keemasan baru dalam teknologi dan informasi.

(inh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat