yoldash.net

Apakah Air Minum Kemasan Bisa Kedaluwarsa?

Air kemasan memiliki waktu kedaluwarsa termasuk imbas bahan pembuat botolnya. Temukan analisisnya di sini.
Ilustrasi. Air kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa sebagai peringatan bahwa bahan kimia yang terlarut akan mulai mempengaruhi rasa air. (Foto: iStockphoto/Ake Dynamic)

Daftar Isi
  • Bahan kimia makin larut ke dalam air
  • Botol kaca melepas lebih sedikit bahan kimia
  • Ancaman mikroba
Jakarta, Indonesia --

Air kemasan tetap punya batas kedaluwarsa imbas bahan pembuat botol hingga mikroba meski itu tak selalu sama dengan tanggal yang tertera pada botol kemasannya.

Melansir Business Insider, air kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa. Namun, tanggal ini sebatas sebagai peringatan bahwa bahan kimia yang terlarut akan mulai mempengaruhi rasa air.

Biasanya umur simpan tergantung pada mereknya. Meskipun demikian, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan air kemasan dapat bertahan tanpa batas waktu jika disimpan dengan benar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, air yang tidak disimpan dengan benar tidak hanya akan terasa tidak enak, tetapi juga dapat menjadi beracun seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara air yang rasanya "tidak enak" dan air yang berpotensi membuat sakit.

ADVERTISEMENT

Bahan kimia makin larut ke dalam air

Air kemasan basi merupakan dampak dari kerusakan yang terjadi pada botol, sehingga hal ini berakibat pada pengeluaran bahan kimia mikroskopis ke dalam air.

"Senyawa ini dapat membuat air terasa seperti obat, klorin, atau ozon," ujar Bryan Quoc Le, seorang ahli kimia makanan dan penulis"150 Food Science Questions Answered".

Setiap botol setidaknya mengeluarkan sedikit bahan kimia. Karena terkena air, beberapa bahan kimia ini menjadi lebih beracun.

Sebutlah seperti antimon, bahan kimia yang dapat merusak lambung dan usus, atauester ftalat yang dapat mengganggu sistem endokrin.

Botol kaca melepas lebih sedikit bahan kimia

Sebagian besar botol air terbuat dari plastic polietilen tereftalat (PET) yang cenderung melepaskan antimon paling banyak dari semua bahan botol.

Hal tersebut didukung oleh International Bottled Water Association(IBWA), yang menyatakan bahwa wadah plastik bersifat permeabel, sehingga memudahkan molekul udara untuk keluar masuk botol.

Contohnya jika menyimpan air kemasan di samping cat rumah atau pembersih saluran air, maka uapnya dapat masuk ke dalam botol dan mengubah rasa air di dalamnya.

Oleh karena itu, botol kaca setidaknya lebih baik daripada botol kemasan. Mengingat kaca yang bersifat inert, sehingga tidak mengandung bahan-bahan kimia, tidak bersifat reaktif terhadap bahan pelarut, dan kedap terhadap udara.

Ancaman mikroba

Terkadang, rasa basi pada air kedaluwarsa bisa jadi juga disebabkan oleh mikroorganisme.Meskipun perusahaan air minum kemasan menjalani proses yang ketat untuk menjaga produk mereka, namun pencemaran secara tidak sengaja bisa saja terjadi.

Misalnya, melansir The Guardian, beberapa kantor di Spanyol menerima air kemasan yang terkontaminasi norovirus pada April 2016. Kejadian ini menyebabkan lebih dari 4.000 orang mengalami gejala gastroenteritis seperti muntah dan demam.

Selama proses pengemasan dan pengangkutan baik virus, ragi, jamur, dan bakteri memungkinkan untuk dapat masuk ke dalam botol.

Bryan Quoc Le mengungkap bahwa air yang terkontaminasi ini nantinya bisa memiliki rasa apak, berjamur, berawa, asam, atau tengik. Bahkan mungkin juga terdapat lapisan tipis dan berlendir di dekat tepi botol yang menjadi pintu bagi mikroba masuk.

Lantas, apa yang harus dilakukan dengan botol air yang sudah kedaluwarsa?

Bryan Quoc Le memberikan solusi untuk menyelamatkan air yang berada dalam botol yang sudah kedaluwarsa, seperti dengan menyaring air melalui filter arang aktif untuk menghilangkan banyak kontaminan.

Jika mikroba sudah menyerang air, maka bisa dengan merebus air tersebut selama satu menit sehingga patogen dalam air dapat terbunuh.

Kemudian untuk botol yang kedaluwarsa, cukup buang botol tersebut ke tempat sampah daur ulang karena botol kaca dan plastik 100 persen dapat didaur ulang.

Jangan berikan air kadaluarsa pada tanaman atau hewan peliharaan sebab kontaminan dapat membahayakan kesehatan tanaman dan hewan juga.

[Gambas:Video CNN]

(rni/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat