Jokowi Ungkap Efek Ngeri Krisis Air: 500 Juta Orang di Dunia Kelaparan
![Jokowi Ungkap Efek Ngeri Krisis Air: 500 Juta Orang di Dunia Kelaparan Jokowi menyebut 500 juta orang di seluruh dunia berpotensi kelaparan seiring menurunnya produktivitas pertanian akibat masalah air.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/05/14/brin-perubahan-iklim-berdampak-terhadap-pertanian-lahan-kering_169.png?w=650&q=90)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut 500 juta orang di seluruh dunia berpotensi mengalami bencana kelaparan.
Kondisi tersebut menurutnya bisa terjadi dibarengi dengan menurunnya produktivitas pertanian akibat masalah air.
Jokowi mengingatkan air merupakan sumber kehidupan. Tidak hanya untuk memenuhi aktivitas sehari-hari, air juga penting untuk meningkatkan produktivitas bahan pangan dunia yang banyak mengalami penurunan termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada potensi 500 juta orang akan kelaparan di seluruh dunia," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Pamukkulu di Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7).
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, pemerintah berupaya membangun bendungan air sebagai upaya menampung atau menyimpan pasokan air untuk panen.
Bendungan Pamukkulu, kata dia, menghabiskan anggaran sebanyak Rp1,6 triliun dengan masa pembangunan tujuh tahun. Bendungan tersebut memiliki daya tampung 82 juta meter persegi dengan luas genangannya mencapai 460 hektare.
"Ini adalah bendungan yang besar dan menghabiskan biaya yang juga sangat besar sekali Rp1,6 triliun. Tetapi nanti kita lihat manfaatnya juga akan sangat besar sekali. Terutama untuk masyarakat di Kabupaten Takalar," katanya.
Selain membangun bendungan, pemerintah menurutnya juga telah membagikan pompa-pompa air untuk mengairi sawah tadah hujan dan ladang lainnya di tengah ancaman kekeringan dan El Nino.
Ia menjelaskan melalui pompanisasi, air dari berbagai sumber seperti bendungan mampu ditarik untuk mengairi sawah sebelum mengalir ke sungai dan laut.
Misalnya untuk provinsi Sulawesi Selatan, sebaran pompa dari 2019-2024 sejumlah 5.230 unit. Untuk Kabupaten Bantaeng dialokasikan 81 unit pompa di 2024. Sementara jumlah yang dibagikan di seluruh daerah sebanyak 20 ribu pompa dari target 70 ribu pompa.
"Ini untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," ujar Jokowi.
(khr/pta)Terkini Lainnya
Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu Takalar Senilai Rp1,83T
Alasan Jokowi Sekarang RI Susah Swasembada Pangan
Jokowi Pede Produksi Beras Naik dengan Bantuan Pompa Air ke Petani
Jokowi Pede Ekosistem Mobil Listrik RI Unggul: Siapa Bisa Mengadang?
Belum Juga Terbitkan Keppres IKN, Jokowi Mengaku Tak Mau Paksakan
Jokowi Kirim Bantuan Rp35,5 Miliar untuk Papua Nugini dan Afghanistan
Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada 2024: Tugas Orang Tua Hanya Mendoakan
DPR Terima 4 Surpres: RUU Kementerian Negara, TNI, Polri, dan Imigrasi