yoldash.net

Mengenal Laba-laba Penyelam, Nasib Jantan dan Betina Terbalik

Laba-laba, yang biasanya hidup di atas pohon atau rumah, bisa menyelam dan bersarang. Simak kisah spesies dengan kisah cinta 'terbalik' ini.
Laba-laba lonceng selam (Argyroneta aquatica) jadi satu-satunya yang bersarang di dalam air. (dok Clemens F. Schaber dkk. via web nature.com)

Jakarta, Indonesia --

Laba-laba, yang biasanya hidup di atas pohon, di bebatuan, hingga rumah, dapat hidup di air untuk spesies tertentu. Sambutlah, laba-laba lonceng selam (Argyroneta aquatica).

Ia adalah satu-satunya laba-laba yang bisa hidup di dalam air meski masih perlu menghirup udara untuk bertahan hidup.

Spesies ini banyak ditemukan di Eropa dan Asia Tengah dan Utara, dengan subspesies terpisah di Jepang. Mereka biasanya memakan invertebrata air lainnya dan ikan kecil

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, laba-laba ini memintal jaring-jaringnya seperti lonceng selam untuk membawa udara dari permukaan ke jaringnya melalui tubuhnya yang berbulu.

"Laba-laba ini telah mengembangkan adaptasi yang luar biasa untuk kehidupan akuatik ini," kata Craig Macadam, direktur konservasi dari lembaga amal invertebrata Inggris, Buglife, mengutip LiveScience.

ADVERTISEMENT

"Laba-laba ini memiliki banyak bulu penolak air di tubuhnya yang memerangkap udara dari permukaan air. Laba-laba kemudian memintal struktur sutra yang membentuk gelembung udara, yang digunakannya dengan cara yang sama seperti lonceng selam," lanjutnya.

Gelembung tersebut mengembang hingga laba-laba bisa masuk ke dalamnya. Ruang-ruang betina berukuran dua kali lipat lebih besar daripada yang dibuat oleh laba-laba jantan, karena mereka juga membutuhkannya sebagai ruang menyusui.

Udara di dalam lonceng selam secara teratur disegarkan, dan laba-laba membawa gelembung air ke mana-mana, memberinya warna keperakan.

Dunia terbalik

Tidak seperti laba-laba pada umumnya, laba-laba lonceng selam jantan lebih besar dan lebih berat daripada laba-laba betina.

Sebuah studi 2003 dalam jurnal Evolutionary Ecology Research mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Hasilnya, jantan yang lebih mudah bergerak tumbuh lebih besar dan memiliki kaki depan yang lebih panjang. Ini membuat mereka dapat bergerak lebih efisien di dalam air.

Sebaliknya, ukuran betina dibatasi oleh kebutuhan untuk membangun lonceng udara yang lebih besar untuk menjaga anak-anak mereka, dan biaya energi yang terkait dengan lebih seringnya mentransfer udara segar dari permukaan air ke lonceng.

Sebuah penelitian lanjutan yang diterbitkan pada tahun 2005 di The Journal of Arachnology oleh penulis yang sama juga mengungkapkan wawasan menarik tentang perilaku kawin laba-laba: betina tampaknya lebih suka kawin dengan jantan yang besar, meskipun risikonya cukup besar.

Tim menemukan bahwa jantan yang lebih besar kadang-kadang memakan betina dalam kasus kanibalisme seksual terbalik. Namun, eksperimen mereka juga menunjukkan bahwa jantan dan betina yang besar juga akan membunuh jantan yang kecil.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat