Fakta-fakta Gading Gajah Purba Sragen, Kena Linggis Hingga Kompensasi
![Fakta-fakta Gading Gajah Purba Sragen, Kena Linggis Hingga Kompensasi Fosil gading gajah purba yang ditemukan di Sragen, Jateng, sempat menuai polemik buntut jumlah kompensasi. Cek fakta-fakta temuan ini.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/08/08/eskavasi-fosil-gading-gajah-purba-di-sangiran_169.jpeg?w=650&q=90)
Temuan fosil gading gajah purba di Sragen, Jawa Tengah, sempat menuai polemik buntut angka kompensasi buat warga yang menemukannya. Simak fakta-fakta lain temuan arkeologis ini.
Rudy, warga Dukuh Ngebung, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, mulanya menemukan sebuah benda yang diduga fosil. Setelah ditelisik, ia yakin benda tersebut merupakan fosil gading gajah.
Ia kemudian menyerahkan penggalian sisa fosil gading gajah itu ke pihak Museum Sangiran Klaster Ngebung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta temuan fosil gading gajah purba itu:
ADVERTISEMENT
Kena linggis sedikit
Rudy mengatakan penemuan fosil itu terjadi saat menggali pondasi rumah.
"Awal tahunya saat menggali buat pondasi rumah. Kemarin pekerja sudah pulang, saya nerusin (menggali) sendiri, lalu nemu itu fosil yang membentang," kata dia, dikutip dari detikcom, Selasa (1/8).
Sempat terkena linggis, benda itu diyakini sebagai fosil karena terlihat dari seratnya.
"Ya tahu kalau itu fosil dilihat dari seratnya, karena sudah tahu kalau itu serat fosil," ungkap dia, "Kemarin sempat terkena linggis sedikit, tapi enggak banyak yang pecah."
Rudy pun langsung melaporkan penemuannya itu ke Museum Sangiran Klaster Ngebung. "Lalu saya lapor ke Museum Ngebung, ketemu sama satpamnya," lanjutnya.
Pihak Museum Sangiran berusaha mengevakuasi benda yang diduga fosil itu untuk dibawa ke Museum Krikilan.
Usia 800 ribu tahun
Pj Penyelamatan Temuan dan Imbalan Monitoring Situs Terpadu Sangiran Suwita Nugraha mengatakan pihaknya memastikan benda tersebut merupakan fosil gading gajah.
"Untuk fosilnya sudah bisa saya pastikan dengan saya tadi memegang yakni fosil gading gajah," kata Suwita kepada wartawan di lokasi penemuan fosil gading gajah, Selasa (1/8).
Namun, dia belum bisa memastikan jenis fosil gajah tersebut. Menurutnya, ada dua jenis gajah yang biasanya ditemukan di daerah Ngebung, yakni jenis Stegodon dan Elephas.
Selain itu, Suwita memperkirakan usia fosil gading gajah itu sekitar 800 ribu tahun.
"Kita temukan tuf atau bagian dari gabuh karena warnanya memang kuning, sekitar 800 ribu tahun yang lalu, memang tua," ungkapnya.
Fosil gading gajah purba itu diketahui punya panjang 3,25 meter setelah penggalian dari lahan milik warga. "Tadi dari hasil tersebut diketahui panjangnya 3,25 meter," kata Suwita.
Fosil rapuh
Menurutnya, fosil gading gajah itu baru bisa dilihat di kedalaman 60 cm setelah digali oleh tiga orang dari Museum Ngebung. Masih akan dilakukan penggalian untuk mengambil fosil gading tersebut.
"Kondisi fosilnya agak rapuh, nanti digali lagi. Kita lanjutkan untuk mengambil fosil tersebut," ucapnya.
Setelah diambil, Suwita mengatakan fosil gading gajah itu langsung dibawa ke Museum Ngebung untuk diteliti.
"Ini kita bawa ke Museum Ngebung meski jalannya baru diperbaiki, kita langsung bawa ke sana," tuturnya.
Bukan barang langka
Iskandar Mulia Siregar, Kepala BPSMP Sangiran, Kamis (3/8), dikutip dari Antara, mengatakan temuan fosil gading gajah di sekitar wilayah Sangiran cukup sering terjadi dan banyak yang dilaporkan oleh warga.
Sejak awal tahun ini, kata dia, sudah sembilan kali evakuasi fosil dilakukan di kawasan tersebut. Sebagian besar temuan di kawasan tersebut adalah fosil gajah. Alhasil, temuan terkait gajah sudah bukan hal langka.
Iskandar menyatakan saat ini fosil gading gajah untuk sementara disimpan di storage atau gudang Museum Ngebung untuk dilakukan konservasi dan identifikasi jenis serta umur fosil.
Duit kompensasi
Rudy disebut akan mendapat uang kompensasi dari pihak Museum Sangiran di atas Rp1 juta. Hal itu sempat menuai polemik netizen yang menyindir kecilnya angka tersebut.
Suwita Nugraha mengatakan kompensasi diberikan dari Museum Sangiran sebagai bentuk apresiasi kepada warga yang telah menyelamatkan fosil.
"Sebagai bentuk apresiasi penemu yang melaporkan ada semacam kompensasi atau imbalan dari pihak museum, nanti kami akan memanggil," katanya, Minggu (6/8).
Pihaknya masih menunggu perhitungan tim appraisal soal angka pasti duit kompensasi itu.
"Nominalnya nunggu tim appraisal dari kantor kami, belum dilakukan karena anggota tim appraisal masih dinas luar. Seperti ini (gading gajah) lebih dari Rp1 juta, ini sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut, Suwita menyatakan bahwa kompensasi bisa cair pada bulan Agustus tahun ini.
"Aturan imbalan sudah kita seleksi berdasarkan kelangkaan, masih di lokasi itu akan memberikan bobot yang lebih. Agustus 2023 bisa cair," ucapnya.
(tim/arh)Terkini Lainnya
Kena linggis sedikit
Usia 800 ribu tahun
Fosil rapuh
Bukan barang langka
Duit kompensasi
Cara Peneliti Bongkar Materi 'Alien' dari Senjata Berusia 3.000 Tahun
Perdana, Fosil Lengkap Penyu Kepala Besar Era Dinosaurus Ditemukan
Duit Kompensasi Penemu Gading Gajah Purba Sragen Tuai Polemik
Senjata Berusia 3.000 Tahun di Swiss Terungkap Berbahan dari Luar Bumi
KTT COP28: 200 Negara Sepakat Kurangi Pemakaian Bahan Bakar Fosil
Situs Saluran Air Era Raja Amangkurat Ditemukan di Keraton Pleret
Penemuan Kain Kuno 1300 Tahun di Israel, Ada Kain Ikat Indonesia
Krisis Energi Mengintai, Jepang Berencana Bangkitkan Nuklir Lagi