KTT COP28: 200 Negara Sepakat Kurangi Pemakaian Bahan Bakar Fosil
![KTT COP28: 200 Negara Sepakat Kurangi Pemakaian Bahan Bakar Fosil KTT COP28 akhirnya menyepakati pengurangan bahan bakar fosil untuk mengurangi dan bahkan mencegah dampak perubahan iklim.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/12/01/cop28-climate-summit-dubai-2023-3_169.jpeg?w=650&q=90)
KTT COP28 akhirnya menyepakati pengurangan bahan bakar fosil untuk mengurangi dan bahkan mencegah dampak perubahan iklim.
Perwakilan dari hampir 200 negara akhirnya menyepakati keputusan tersebut. Ini dilakukan setelah proses perundingan alot selama dua minggu lamanya.
"Kita adalah apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita katakan. Kita harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengubah perjanjian ini menjadi tindakan nyata," kata Presiden COP28 Sultan al-Jaber, dikutip dari Reuters, Rabu (13/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan ini secara khusus menyerukan beralih dari bahan bakar fosil. Transisi energi ini diharapkan berlangsung dengan cara yang adil, teratur, dan merata.
ADVERTISEMENT
Ini juga termasuk peningkatan tiga kali lipat kapasitas energi baru terbarukan (EBT) secara global pada 2030 hingga mempercepat upaya mengurangi penggunaan batu bara. Harapannya, kesepakatan ini bakal mencapai nol emisi karbon pada 2050 mendatang.
"Kami berdiri di sini, di sebuah negara penghasil minyak (tuan rumah COP28 Dubai, Uni Emirat Arab), dikelilingi oleh negara-negara penghasil minyak. Dan kami membuat keputusan dengan mengatakan mari kita menjauh dari minyak dan gas," ucap Menteri Iklim dan Energi Denmark Dan Jorgensen.
Sebelumnya, perbincangan ini mendapat kecaman dari negara-negara Barat dan aktivis lingkungan hidup. Mereka menilai rancangan kesepakatan awal tidak cukup ambisius, terutama mengenai komitmen soal penghentian penggunaan bahan bakar fosil.
Di lain sisi, para produsen minyak berpendapat dampak iklim dari bahan bakar fosil bisa dihilangkan dengan menggunakan teknologi yang bisa menangkap dan menyimpan emisi karbon. Namun, teknologi carbon capture dianggap menelan biaya mahal dan belum terbukti keberhasilannya dalam skala besar.
Terkini Lainnya
Harga Pertalite Tak Naik, Lebih Murah Rp4.000 dari Pertamax
Harga Bahan Bakar di AS Sentuh US$4 per Galon, Tertinggi sejak Oktober
Bocoran Pertamina soal Harga Pertamax Green 95
Harga BBM Terbaru di Indonesia Hari Ini
Asal Mula Penyebaran Anggur Terungkap, Gara-gara Nasib Dinosaurus
3 Pesan Wapres Saat Masalah Iklim Memburuk
FOTO: Kawanan Boneka Hewan Keliling Dunia, Kabur dari Krisis Iklim
Pakar Teriak 'Emergency', Pemanasan Global Bikin Cuaca Makin Ekstrem