yoldash.net

Ahli Ungkap Proses Evolusi Bisa Berjalan Mundur

Evolusi ternyata tak harus selalu berjalan maju. Pada beberapa makhluk tertentu, evolusi justru berjalan mundur.
Ilustrasi. Bisakah evolusi makhluk hidup berjalan terbalik? (iStockphoto/00Mate00)

Jakarta, Indonesia --

Makhluk hidup berevolusi dan menghasilkan kompleksitas di tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan. Namun, bagaimana jika kompleksitas ini tidak dibutuhkan dan evolusi berjalan terbalik?

Evolusi telah menghasilkan membuat makhluk hidup yang semula berbentuk sederhana memiliki ciri-ciri yang sangat kompleks, seperti lengan-lengan gurita yang memiliki neuron hingga telinga mamalia.

Namun, apakah evolusi dapat berjalan sebaliknya, atau dengan kata lain evolusi terbalik alias evolusi regresif; makhluk hidup kehilangan ciri kompleks dan malah kembali ke bentuknya yang lebih sederhana?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan bahwa perjalanan yang sama [dari perubahan evolusioner] akan ... dibalik dengan cara yang sama sangat tidak mungkin," kata William R. Jeffery, ahli biologi di University of Maryland, seperti dikutip LiveScience.

Meski begitu, peneliti ilmu kehidupan di Natural History Museum di London Beth Okamura mengatakan evolusi regresif bisa terjadi dengan melibatkan hilangnya bentuk kompleks yang tumbuh dari evolusi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu contoh ekstrem datang dari myxozoans, parasit dengan genom sangat kecil dan anatomi yang sangat sederhana, yakni tidak ada mulut, sistem saraf, atau usus. Okamura menyebut bentuk yang paling sederhana "pada dasarnya adalah sel tunggal."

Myxozoans yang diklasifikasikan sebagai protozoa bersel tunggal mengungkapkan diri mereka sebagai hewan yang sangat terbelakang. Okamura menjelaskan bahwa mikroorganisme ini berevolusi dari cnidaria, kelompok yang mencakup ubur-ubur.

Organisme ini kehilangan banyak fitur yang tidak lagi dibutuhkan dalam hidup seekor parasit. Dengan demikian, myxozoans tampak secara morfologis telah kembali ke tahap evolusi sebelumnya.

"Mereka seperti kembali menjadi organisme bersel tunggal," kata Okamura.

Lebih lanjut, Jeffery menegaskan proses evolusi regresif tidak melalui jalur yang sama dengan proses evolusinya.

Misalnya, makhluk penghuni gua yang juga sering mengalami evolusi regresif, kehilangan fitur kompleks, seperti mata, yang tidak diperlukan di lingkungan gelap. Namun, kehilangan mata pada ikan gua tidak berarti mata tersebut benar-benar menghilang.

Sebaliknya, proses yang sebelumnya menghasilkan mata malah berhenti di tengah jalan, meninggalkan sisa mata tetapi diselubungi kulit.

"Segalanya bisa terlihat seperti akan berjalan terbalik," kata Jeffery, "Tapi mata tidak berevolusi ke belakang. Mata itu hanya berhenti (berevolusi) ke depan".

Evolusi regresif yang menghilangkan kompleksitas pada makhluk hidup ini juga dapat dibarengi dengan berubahnya hal lain di sisi fisiologis dan biokimia.

"Sangat mudah bagi orang-orang untuk memikirkan evolusi dalam hal apa yang Anda lihat, apa fitur morfologisnya. Tetapi, ada juga banyak fitur lain yang tidak kita lihat di tingkat fisiologis dan biokimia," terang Okamura.

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat