yoldash.net

Bill Gates Anggap Teori Konspirasi Humor tapi Buat Pandemi Memburuk

Pendiri Microsoft Bill Gates mengaku tetap santai meski terus menjadi korban isu konspirasi vaksinasi Covid-19.
Miliarder Bill Gates tak risau dengan teori konspirasi soal pemasangan chip via vaksinasi Covid-19. (Foto: AFP/JEFF PACHOUD)

Jakarta, Indonesia --

Miliarder sekaligus salah satu pendiri Microsoft Bill Gates mengakui teori konspirasi bahwa dirinya menyusupkan cip alias chip ke tubuh semua orang melalui vaksinasi Covid-19 masih menyebar.

"Baru-baru ini, saya berjalan-jalan di area publik dan orang-orang berteriak ke arah saya, menyebut bahwa saya melacak mereka. Itu hal yang buruk," kata Gates seperti dikutip dari Fortune.

Terkait sikap orang-orang kepadanya, Gates mengaku santai. Ia justru lebih mengkhawatirkan teori konspirasi bisa membuat orang-orang enggan divaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya masih berpikir bahwa itu sebatas humor. Tetapi tingkat dampak dari teori konspirasi yang membuat orang tidak mau divaksin dan memakai masker hanya akan membuat pandemi semakin buruk," urai dia.

Sejak pandemi melanda, Gates jadi sasaran hoaks salah satunya lewat tudingan bahwa pihaknya menanam chip ke dalam tubuh orang yang divaksin. Chip itu nantinya akan digunakan untuk melacak aktivitas digital mereka.

ADVERTISEMENT

Isu itu salah satunya dipicu usai Gates menggelontorkan jutaan dolar untuk vaksinasi Covid-19. Survei Yahoo/YouGov terhadap 1.640 warga AS, Mei 2020, bahkan mengungkap hampir satu dari tiga orang percaya teori konspirasi microchip tersebut.

Sementara, survei dari Kings College London dan Universitas Bristol menunjukkan hanya 8 persen orang dewasa di Britania Raya percaya dengan teori konspirasi soal vaksin.

Gates sendiri telah membantah kabar burung tersebut. "Anda hampir harus tertawa karena [teori konspirasi] ini sangat gila," selorohnya, dalam wawancara dengan BBC pada hari pekan lalu.

"Maksud saya, apakah saya benar-benar ingin melacak orang-orang?" cetus miliarder berusia 66 tahun tersebut.

Manusia terkaya keempat dunia versi Forbes ini (total kekayaan Rp1.836,38 triliun) pun mengaku tak mencari keuntungan dari donasi dalam program vaksinasi itu. 

"Saya mengeluarkan miliaran dolar untuk vaksinasi, [tapi] saya tidak mencari uang dari vaksinasi. Vaksin menyelamatkan banyak nyawa dan itu tidak menyebabkan kematian," ujarnya menambahkan.

"Anda harus mengatakan dunia ini agak aneh karena saluran untuk [teori] itu diminati banyak orang," ucapnya.

(nto/arh)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat